KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Sebanyak 792 mahasiswa Universitas Perjuangan (Unper) melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Tujuannya sebagai salah satu wujud pembelajaran mahasiswa dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui upaya menerapkan ilmu yang diperoleh saat kuliah dan menerapkan hasil-hasil penelitian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lalu, mengembangkan potensi yang dimiliki mahasiswa dan sekaligus membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui aktivitas pemberdayaan, pelatihan, penyuluhan, pembimbingan dan pendampingan kepada masyarakat.
BACA JUGA: Korlantas Polri Usul BBN Kendaraan Dihapus
Hal itu disampaikan Rektor Unper Tasikmalaya Prof Dr H Yus Darusman MSi dalam kegiatan pelepasan mahasiswa Unper yang melaksanakan KKN PPM 2022 di Gedung Letjen Mashudi pada Sabtu, 16 Juli 2022 .
Kata Yus, KKN merupakan mata kuliah wajib di Unper yang harus ditempuh oleh semua mahasiswa program strata satu (S1). KKN sebagai bentuk pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi bagi mahasiswa yaitu pengabdian kepada masyarakat.
“KKN pada prinsipnya merupakan salah satu kegiatan terintegrasi dari Tridharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” katanya.
BACA JUGA: Kebut Pemulihan Cedera, Ibrahimovic Berlatih di Kolam Renang
Mata kuliah KKN disiapkan dalam rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman nyata di masyarakat. “Dengan pengalaman tersebut, memberi warna baru dalam pembangunan masyarakat secara positif,” ujarnya.
Untuk KKN PPM tahun 2022, Unper mengarahkannya kepada pemberdayaan masyarakat di 48 desa di 9 kecamatan Kabupaten Tasikmalaya bagian tengah. Dalam kegiatannya, 35 hari terhitung dari 16 Juli 2022.
“Dalam KKN PPM ini melibatkan interdisipliner keilmuan mahasiswa yang ada di Unper. Artinya setiap kelompok terdapat 17 mahasiswa untuk per desa dengan sepuluh program studi (prodi) yang ada di Unper,” katanya.
Dia pun mempunyai harapan dengan KKN PPM ini, mahasiswa Unper mesti memberikan inovasi dan kreativitas kepada masyarakat. Utamanya, potensi di Kabupaten Tasikmalaya, seperti produk-produk masyarakat dari hasil panen pertanian yang perlu diberdayakan agar menaikkan penghasilannya.
“Mahasiswa KKN PPM saat ini arahnya lebih menyiapkan produk pertanian desa untuk mampu dijual ke luar. Misalnya untuk prodi manajemen untuk mengelola pemasaran atau prodi agribisnis mampu memberikan inovasi kemasan yang dapat dijual keluar,” ujarnya.
Selain itu, Unper mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti KKN Keterpaduan Perguruan Tinggi di Banten yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) IV Wilayah Jawa Barat (Jabar) dan Banten.