Dengan jumlah totalnya ada 500 mahasiswa se-Jabar dan Banten. “Khusus di Unper mengirimkan 5 mahasiswa yang bergabung dengan KKN Keterpaduan Perguruan Tinggi se-Jabar dan Banten,” katanya.
Ketua Panitia KKN PPM Unper Lystiana Nurhayat Hakim MPd menambahkan KKN PPM kali ini berbeda dengan saat pandemi Covid-19. Sebab, pada 2020-2021, waktu KKN Covid-19, tematiknya mendukung program pemerintah dalam penanggulangan dampak Covid-19.
Tentunya mahasiswa melaksanakan KKN-nya di rumah masing-masing dengan menggunakan online. “Namun KKN PPM tahun 2022 ini berbeda dengan tahun lalu. Kini sudah bisa offline. Pastinya mahasiswa tetap menggunakan protokol kesehatan,” ujarnya.
BACA JUGA: Airlangga: Pemerintah Sesuaikan Tarif Pungutan Ekspor CPO dan Turunannya
Dengan begitu, sekarang mahasiswa sudah bisa ditempatkan di 48 desa Kabupaten Tasikmalaya. Hal itu hasil dari rapat koordinasi dengan sembilan kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya dan proses izin ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tasikmalaya untuk melakukan kegiatan luring atau offline.
“Bersyukur disetujui, sehingga sekarang mahasiswa mampu melakukan KKN PPM dengan offline ke-48 desa di 9 Kecamatan se-Kabupaten Tasikmalaya,” katanya.
KKN PPM ini juga mendukung untuk peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) desa. Oleh karenanya, KKN Unper ini fokus kepada mempersiapkan masyarakat dalam pasca-pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Pemkot Tasikmalaya Akan Mulai Mencicil Utang ke RSUD, Pemkab Tasikmalaya Bagaimana?
“Bagaimana membantu untuk memberdayakan masyarakat pasca-pandemi Covid-19. Sehingga dengan KKN PPM ini, Unper bersinergi membangun masyarakat mandiri dan sejahtera,” ujarnya.