BACA JUGA:Deti-Detik Angkot Terbakar di Tengah Jalan, Nasib Penumpang dan Sopirnya?
Dia pun berlari turun ke lantai 1 dan menuju ke arah kamar pribadi komandannya.
Begitu sampai di depan kamar, Brigadir Yosua menegurnya.
Diduga karena panik, Brigadir Yosua langsung menembak ke arah Bharada E.
"Dia pun menghindar. Lalu Bharada E membalas menembak. Dan tembakannya mengenai sasaran dan menewaskan Brigadir Yosua," papar Ramadhan.
Saat peristiwa itu baku tembak terjadi, Irjen Ferdy Sambo disebut sedang tidak ada di rumah. Dia tengah menjalani tes PCR.
Dari hasil olah TKP, Brigadir Yosua melepaskan tembakan sebanyak 7 kali. Sedangkan Bharada E membalas tembakan 5 kali.
Irjen Ferdy Sambo mengetahui peristiwa itu setelah ditelepon oleh istrinya yang berteriak histeris.
BACA JUGA:Pantesan Ini Penyebab Arus Lalin Menuju Mangkubumi-Singaparna Sempat Macet Berjam-jam
Mendengar teriakan istrinya, Ferdy Sambo langsung bergegas menuju kediamannya di kawasan Duren Tiga Jakarta Selatan.
"Begitu sampai di rumah Kadiv Propam mendapati Brigadir J sudah dalam kondisi meninggal dunia," tutur Ramadhan.
Ferdy Sambo langsung menghubungi Kapolres Jakarta Selatan. Kasus ini ditangani oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dan Propam Polri.
BACA JUGA:Tersangka Kasus Pernikahan Manusia dengan Kambing Ditahan, Seusai Jalani Pemeriksaan Selama 8 Jam
Ramadhan menyebut Polri telah melakukan olah TKP. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan. Termasuk istri Kadiv Propam dan Bharada E.
"Berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti di lapangan Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam,” lanjutnya.