PANGANDARAN, RADARTASIK.COM— Detik-detik proses evakuasi para pelajar asal Tasikmalaya, korban tenggelam di Pantai Legok Jawa, Kabupaten Pangandaran diceritakan Ketua Rukun Nelayan (RN) Legokjawa Uhan Ruhandi.
Menurut dia, peristiwa itu terjadi pada pukul 06.30. Dimana, sebanyak 36 orang rombongan melakukan aktivitas berenang.
”Jadi saat itu kondisinya sedang sepi, nelayan sudah berangkat melaut dan sebagian warga sedang beraktivitas di rumah masing-masing,” katanya, Kamis 7 Juli 2022.
BACA JUGA:Keluarga Korban Meninggal di Legok Jawa Jangan Bingung, Soal Biaya, Begini Jawaban Sekda
”Tiba-tiba saja terdengar teriakan minta tolong dari rombongan itu yang membuat masyarakat di sekitar kaget. Mereka teriak, ’perahu-perahu’,” ujarnya.
Masyarakat pun berdatangan ke lokasi kejadian. Namun, saat itu kondisinya sa ngat sulit mencari perahu yang ada mesinnya.
”Alhamdulillah akhirnya ada perahu yang bisa digunakan. Kami pun langsung melakukan aksi penyelamatan,” terangnya.
BACA JUGA: Cerita Budayawan Tasik, Putranya Selamat Tersapu Ombak di Legok Jawa Pangandaran, 3 Orang Meninggal
Menurut Uhan, semua yang terseret ditemukan dalam keadaan mengambang. Saat diangkat ke darat, masih bisa bernapas.
Kami berusaha mengeluarkan air laut dari tubuh korban. Namun, semuanya dalam kondisi kritis,” jelasnya.
Tiga orang yang meninggal dunia sempat dilarikan ke Puskesmas Legok Jawa. ”Namun dalam perjalanan, nyawa mereka tidak terselamatkan,” ucapnya.
Sementara satu orang lagi kini masih dalam pencarian tim SAR gabungan. ”Mereka katanya saling berpegangan tangan saat terseret arus,” jelasnya.
Ia mengatakan lokasi tersebut bukan untuk aktivitas berenang karena arus yang cukup kuat. ”Ini bukan tempat wisata,” ucapnya.
Akibat musibah itu, sebanyak 4 orang anggota Ikatan Remaja Masjid (Irema) Nurul Huda As Sayuti Kota Tasikmalaya tenggelam di Pantai Legok Jawa Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.