Radartasik, Pemerintah Jepang telah mendesak masyarakat untuk tidak mematikan AC karena Tokyo mengalami gelombang panas pada bulan Juni terburuk sejak tahun 1875.
Surat kabar Asahi Shimbun mengutip petugas pemadam kebakaran yang mengatakan bahwa 80 orang yang berusia 12 hingga 96 tahun harus dirawat di rumah sakit karena dugaan penyakit terkait cuaca panas di Tokyo pada hari Senin (27/06/2022).
Laporan kemudian menunjukkan 76 orang lagi dirawat di rumah sakit pada hari Selasa (28/06/2022) kemarin.
Suhu di Tokyo mencapai 35,1 Celcius pada pukul 1 siang waktu setempat pada hari Selasa. Menurut Badan Meteorologi Jepang, gelombang panas akan terus ada.
Diperkirakan cuaca panas akan mencapai puncaknya di Tokyo pada suhu 36 Celcius pada hari Rabu (29/06/2022) dan Kamis (30/06/2022).
Rekor nasional untuk hari terpanas di bulan Juni dipecahkan pada hari Sabtu (25/06/2022), ketika suhu mencapai 40,2 Celcius di Isesaki, kota yang terletak sekitar 95 kilometer dari Tokyo.
BACA JUGA:Pengadilan Jepang Larang Pernikahan Sesama Jenis
Meskipun panas terik, pihak berwenang mendesak orang untuk tidak meninggalkan upaya untuk menghemat energi. Mereka meminta warga untuk mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak perlu pada hari dan jam tertentu.
Namun Koichi Hagiuda Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri mengimbau orang menggunakan AC untuk mengatasi cuca panas.
“Ternyata ada beberapa orang lanjut usia yang mematikan AC-nya karena kita mengajak masyarakat untuk menghemat energi, tapi tolong, dengan panas ini, jangan sungkan untuk mendinginkan diri,” kata Hagiuda kepada Reuters dikutip dari Russian Today.