Organisasi Mahasiswa Masih Relevan atau Sekadar Formalitas?

Organisasi Mahasiswa Masih Relevan atau Sekadar Formalitas?

Mahasiswa harus dapat menyeimbangkan waktu akademik dan organisasi. kaana taqiyya diolah oleh gemini.AI--

DI era disrupsi teknologi dan persaingan dunia kerja yang semakin ketat, muncul pertanyaan di kalangan mahasiswa: apakah organisasi mahasiswa masih relevan untuk masa depan karier, atau hanya sekadar formalitas?

Selama ini organisasi kerap dianggap sebagai sekolah kedua yang melatih soft skill, keterampilan yang jarang diperoleh di ruang kelas. 

Namun, kini banyak mahasiswa menilai waktu yang dihabiskan untuk rapat panjang, mengurus acara, atau evaluasi program kerja tidak selalu memberikan dampak nyata bagi karier.

Mengapa Organisasi Dinilai Kurang Relevan?

BACA JUGA:Wajah Baru Indo SunMotor Gemilang, Jaringan Dealer Motor Suzuki Terbesar, Layani Pelanggan Lebih Luas

Dalam dunia kerja modern, perusahaan lebih menghargai portofolio digital dan sertifikat kursus online yang terverifikasi. 

Mahasiswa merasa lebih efisien mengalokasikan waktu untuk membangun hard skill yang jelas terukur, daripada terlibat dalam organisasi yang manfaatnya tidak langsung terlihat.

Selain itu, citra organisasi mahasiswa kerap identik dengan rapat bertele-tele, program yang minim dampak, serta dinamika internal yang rumit. 

Hal ini membuat sebagian mahasiswa menilai keikutsertaan di organisasi justru membuang waktu yang bisa dimanfaatkan untuk belajar atau mengembangkan proyek pribadi.

BACA JUGA:Daftar Website AI Gratis Penghasil Uang Tanpa Modal Besar, Bisa Jadi Cuan Tambahan

Mengapa Organisasi Masih Penting?

Di sisi lain, organisasi mahasiswa tetap memiliki nilai strategis. Kampus adalah ruang terbaik untuk membangun jaringan pertemanan, senior, hingga alumni, yang kelak bisa membantu dalam penempatan magang, rekomendasi kerja, bahkan peluang mentorship.

Aktif berorganisasi juga melatih komitmen, tanggung jawab, dan kemampuan manajemen waktu. 

Mahasiswa dituntut menyeimbangkan tuntutan akademik dengan program kerja organisasi, beradaptasi dengan jadwal padat, serta menghadapi tekanan dari berbagai arah. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: