Larangan Ekspor Minyak Sawit Gemparkan Dunia, Harga Minyak Goreng Global Melonjak, Indonesia Tunjukkan Power

Larangan Ekspor Minyak Sawit Gemparkan Dunia, Harga Minyak Goreng Global Melonjak, Indonesia Tunjukkan Power

Radartasik, JAKARTA – Harga minyak goreng global di seluruh dunia melonjak tinggi usai pemerintah Indonesia melarang ekspor minyak sawit.

Harga minyak sawit pada hari Senin 25 April 2022 naik lebih dari 6 persen di Bursa Malaysia Derivatives Exchange. 

Angka ini mendekati level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada bulan Maret.

Ini memperburuk kekhawatiran keamanan pangan global di tengah cuaca buruk dan perang di Ukraina.

Larangan ekspor yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat lalu, datang ketika pasokan pangan global mengalami tekanan.

Ini lantaran panen yang mengecewakan di beberapa negara, gangguan ekspor karena invasi Rusia ke Ukraina, dan kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh Covid-19 pandemi.

Kebijakan Presiden Jokowi kali benar-benar menekan dunia. Presiden Jokowi seraya menunjukan kemapanan Indonesia dari sisi pertanian.   

”Indonesia adalah produsen utama minyak sawit dan larangannya berarti kita mengalami lonjakan harga karena pasokan minyak nabati tidak lagi disuplai oleh Indonesia,” terang Trinh Nguyen, ekonom senior untuk negara berkembang Asia di Natixis di Hong Kong, yang dilansir Disway.id dari Al Jazeera, Rabu 27 April 2022.

Nguyen mengatakan larangan itu akan memperburuk kekurangan tenaga kerja di Malaysia, produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia.

”Ini berarti Malaysia memperoleh keuntungan dari harga yang lebih tinggi tetapi tidak akan menutupi pasokan, sehingga kita akan mengalami kekurangan pasokan global yang berdampak pada harga pangan global naik secara mengejutkan,” terangnya.

Harga minyak sawit mentah (CPO) dunia, bahan utama minyak goreng Indonesia, naik tajam selama berbulan-bulan. 

Sekarang Indonesia membatasi ekspor minyak sawit pada Januari, sebelum membatalkan pembatasan pada Maret, dan larangan baru tersebut dipandang sebagai pelengkap.

Dalam pidatonya Presiden Jokowi membenarkan larangan tersebut diperlukan untuk memastikan ketersediaan produk makanan di dalam negeri di tengah melonjaknya inflasi di seluruh dunia.

”Saya akan memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng di pasar domestik melimpah dan terjangkau,” kata Presiden Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: