Aisyah Bocah 7 Tahun yang Jasadnya 4 Bulan Ditidurkan di Kamar, Begini Kata Polisi

Aisyah Bocah 7 Tahun yang Jasadnya 4 Bulan Ditidurkan di Kamar, Begini Kata Polisi

TEMANGGUNG - Kasus Jasad Aisyah yang ditemukan di dalam kamar rumah orangtuanya, hingga membuat geger warga Dusun Paponan Desa Bejen Kecamatan Bajen Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, ditangani kepolisian.

Kedua orangtuanya, Marsidi (42) dan Suwarthinah (38) terkesan menutup-nutupi kematian bocah perempuan berusia 7 tahun tersebut.

Apalagi saat ditemukan, kondisi jasad sudah dalam kondisi mengenaskan. Aisyah ditemukan terbaring di tempat tidur di sebuah kamar dengan posisi telentang.

Yang membuat miris adalah, jasad Aisyah saat ditemukan tinggal kerangka dan kulit seperti mumi. Diduga, bocah malang itu sudah meninggal sejak empat bulan lalu.

Kapolres Temanggung AKBP Benny Setyowadi menyampaikan, penemuan jasad Aisyah kali pertama dilaporkan warga pada Minggu (16/05/21) malam.

"Minggu (16/05/21) malam pukul 23.30 Polsek Bejen mendapat laporan tentang penemuan mayat di Dusun Paponan,” ujar Benny.

Benny memastikan, pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut. “Saat ini kami sudah mengamankan empat orang untuk diperiksa,” ungkapnya.

Keempat orang tersebut yakni kedua orangtua Aisyah Marsidi dan Suwarthinah 38.


Sedangkan dua orang lainnya adalah Haryono (56) warga Dusun Saren dan Budiono (43), warga Dusun Demangan. Mereka adalah orang yang diminta orangtua Aisyah untuk menyembuhkannya.

Kendati demikian, Benny masih belum bisa memberikan keterangan detil terkait kasus tersebut karena masih dengan dalam proses pemeriksaan.

“Untuk penyebab meninggalnya sedang kami dalami. Hari ini (kemarin red) sedang kami otopsi,” tandasnya.


Kerasukan Genderuwo

Disebutkan kedua orang tuanya, bocah yang masih berusia 7 tahun itu cukup nakal.

Atas alasan tersebut, Marsidi (42) dan Suwarthinah (38) bermaksud 'menyembuhkan' Aisyah.

Keduanya lantas menemui Haryono (56) dan Budiono (43) yang tidak lain adalah tetangga di dusun tersebut.

Sebab, Haryono dan Budiono dikenal warga sebagai dukun dan biasa menyembuhkan orang sakit.

Dari keterangan Haryono dan Budiono, nakalnya Aisyah itu disebabkan karena kerasukan sosok genderuwo.

Nah, untuk 'menyembuhkan' Aisyah, harus dilakukan proses ruqyah. Akan tetapi, ruqyah yang dilakukan Haryono dan Budiono itu sangat tidak lazim.

Sebab, Aisyah diruqyah dengan cara direndam ke dalam bak mandi. Akan tetapi, dalam proses ruqyah tersebut, Aisyah akhirnya meninggal dunia.

Kepada orangtua Aisyah, kedua dukun tersebut menyatakan bahwa Aisyah sedang tidak sadar.

Itu dikarenakan Aisyah masih dalam pengaruh genderuwo yang selama ini merasuki tubuh bocah perempuan tersebut.

Karena itu, sang dukun berpesan agar menidurkan Aisyah di tempat tidur.

Nantinya, Aisyah akan bangun dengan sendirinya jika memang genderuwo yang merasuki Aisyah sudah benar-benar pergi.

Pesan itu lantas dituruti Marsidi dan Suwarthinah dengan menidurkan anaknya di tempat tidur.

Yang cukup mencengangkan adalah, keduanya tetap membiarkan jenazah Aisyah membusuk hingga tinggal kerangka dan kulit saja.

Diduga, Aisyah sudah meninggal empat bulan lalu. (pojoksatu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: