Kisah Heroik Pasi Provos Satbrimob Polda Jabar Ipda Dani Mahdani Melawan Takdir di Tengah Laut

Kisah Heroik Pasi Provos Satbrimob Polda Jabar Ipda Dani Mahdani Melawan Takdir di Tengah Laut

Ipda Dani Mahdani Fahmi, Pasi Provos Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Jabar. istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Ipda Dani Mahdani Fahmi, Pasi Provos Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Jabar, memiliki cerita hidup yang tak banyak diketahui orang. 

Lahir di Garut pada 19 Januari 1975, pria berusia 50 tahun ini telah mengabdikan hampir seluruh hidupnya di dunia kepolisian, khususnya di satuan Brimob. 

Saat ini, dia adalah seorang ayah dari empat anak, namun di balik kehidupan sehari-harinya yang tampak tenang, terdapat kisah luar biasa yang akan selalu dikenangnya.

Sejak tahun 1997, Ipda Dani bergabung dengan Brimob, dan kini bertugas di Batalyon D Pelopor Satbrimbob Polda Jabar, setelah sebelumnya menjalani tugas di Detasemen Gegana selama enam tahun. 


Ipda Dani Mahdani Fahmi, Pasi Provos Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Jabar bersama rekan-rekannya. istimewa--

Namun, salah satu pengalaman paling mengesankan dan penuh tantangan dalam hidupnya terjadi pada tahun 2003, saat ia ditugaskan dalam operasi BKO Polda Aceh di Polres Singkil, Aceh Selatan.

Pada saat itu, Ipda Dani masih berpangkat Brigadir dan ditempatkan di Pulau Banyak, sebuah kepulauan yang terletak sekitar empat jam perjalanan laut dari Singkil. 

Pulau Banyak, yang terdiri dari 99 pulau, terletak di Kecamatan Pulau Banyak. 

Pengalaman yang paling mengesankan terjadi pada bulan Mei-Juni 2003, ketika ia dan satu regu Brimob berangkat menuju Singkil dari Pulau Banyak menggunakan perahu kayu.

BACA JUGA:Game Penghasil Saldo Dana Tercepat, Seal Online Ventus, Petualangan Seru dengan Hadiah Menarik

"Gelombang laut sedang tinggi. Kami menggunakan perahu kayu, satu regu dipimpin Bripka Dayat, Danton saya," cerita Ipda Dani, mengenang momen tersebut saat ditemui di Mako Brimob, Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu 8 Februari 2025. 

Ia menceritakan bagaimana di hari Jumat siang itu mereka berusaha memasuki muara Sungai Loser yang terkenal berarus kuat, dan pada saat itulah bencana datang. 

Perahu mereka dihantam ombak besar, pecah berkeping-keping, dan mereka tercebur ke laut. 

Senjata mereka pun jatuh ke muara, dan dalam keadaan panik, Ipda Dani bersama rekan-rekannya berusaha menyelam untuk mencari senjata yang tenggelam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: