Sanggar Tari Dewa Motekar: dari Tasikmalaya untuk Indonesia di Panggung Dunia

Sanggar Tari Dewa Motekar: dari Tasikmalaya untuk Indonesia di Panggung Dunia

Belasan anggota Sanggar Tari Dewa Motekar Tasikmalaya yang berangkat ke Thailand untuk tampil di Korat International Folklore Festival 2025, beberapa waktu lalu. istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Di tengah kesibukan dan kemegahan Kota Bangkok, Thailand, 13 anak muda dari TASIKMALAYA sedang mempersiapkan langkah-langkah yang lebih dari sekadar gerakan tarian. 

Mereka adalah para nonoman dari Sanggar Tari Dewa Motekar yang tengah membawa misi besar untuk mengenalkan budaya Indonesia di tingkat internasional. 

Dengan penuh semangat, mereka berlatih keras untuk tampil di Korat International Folklore Festival 2025, yang berlangsung dari 22 hingga 28 Januari 2025. 

Acara bergengsi ini menjadi ajang yang tidak hanya menampilkan keindahan seni tradisional, tetapi juga sebagai jembatan budaya yang menghubungkan Indonesia dengan dunia.

BACA JUGA:Di Korea Dijual Mulai 1.155.000 Won, Berapa Harga Samsung S25 di Indonesia?

Sebanyak 13 anggota Sanggar Tari Dewa Motekar yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar ini berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, mencerminkan keberagaman generasi muda Tasikmalaya. 

Di antara mereka ada Dyinan Rizkyandi dan Moch Refhan dari Universitas KH Ruhiat Cipasung, Rida Dinda dari Universitas Siliwangi, Nasya Rosmayanti dan Shella Safna Safira dari SMAN 1 Tasikmalaya, serta Nizma Putri Wangsa dari SMAN 4 Tasikmalaya. 

Tak hanya itu, para siswi SMP dari SMPN 2 Ciamis juga ikut berpartisipasi dalam grup ini, yaitu Naylia Kayana, Jihan Aurellia, Athaya Bintany, Marsya Auni, Ashyla Salis, dan Alvia Galuh. 

Mereka semua membawa harapan dan semangat Tasikmalaya untuk dunia. Namun, perjalanan mereka ke Bangkok bukanlah cerita biasa. 

BACA JUGA:Keunggulan Nokia Alpha Pro 5G dengan Kamera 144 MP, Harga Terjangkau!

Dibalik semangat dan antusiasme, mereka harus melalui latihan yang sangat intensif selama berbulan-bulan. 

Tidak hanya itu, para anggota sanggar ini juga harus menabung dari uang jajan mereka masing-masing, dengan harapan dapat memenuhi biaya keberangkatan mereka secara mandiri. 

Dukungan dari orang tua sangat berarti dalam perjalanan ini. Banyak orang tua yang dengan penuh harapan mengantar mereka hingga ke Bandara Soekarno-Hatta, memberikan doa dan dukungan agar anak-anak mereka bisa membanggakan Indonesia di luar negeri.

"Budaya adalah identitas bangsa. Kami ingin memperlihatkan kepada dunia keindahan seni tradisional Indonesia," ungkap Chris Novika Supardi MPd, yang akrab disapa Akang, pimpinan Sanggar Tari Dewa Motekar kepada wartawan, Sabtu 25 Januari 2025. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait