Lee Jeong Hoon Ungkap Perasaan Terpuruk setelah Ditinggal Istri dan Anak ke Amerika

BACA JUGA:Pimpin Transformasi Hijau Berkelanjutan, Direktur Utama BRI Dinobatkan Sebagai 'The Best CEO'

Masa Terburuk Lee Jeong Hoon: Depresi dan Keinginan Mengakhiri Hidup

Kepergian Moa membawa dampak yang sangat berat bagi Lee.

Setelah ditinggal, ia mengaku merasa sangat terpuruk dan bahkan sempat ingin mengakhiri hidupnya.

Dalam dua minggu pertama setelah kepergian Moa dan anak-anaknya, Lee berhenti dari semua pekerjaannya dan memilih untuk mengurung diri di rumah.

Setiap malam, ia menghabiskan waktu dengan minum alkohol secara berlebihan, bahkan sampai mengonsumsi obat tidur dan obat depresi yang tidak memberikan efek.

BACA JUGA:Honda CBR 1000RR-R SP 2025: Superbike Premium dengan Teknologi MotoGP, Harganya Fantastis!

Keputusasaannya semakin dalam hingga ia bahkan sempat memikirkan untuk mengakhiri hidupnya. 

Selain perasaan terpuruk, Lee juga dibuat kesal oleh kejadian yang terjadi setelah Moa tiba di Amerika, yaitu kehilangan tas, uang tunai, dan kartu miliknya.

Meski begitu, Lee tetap merasa bahwa perjuangan untuk menyelamatkan rumah tangga mereka belum berakhir.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Kisah Ini?

Kisah perpisahan Lee Jeong Hoon dan Moa mengajarkan banyak hal tentang pentingnya komunikasi dalam rumah tangga.

BACA JUGA:Varian Termahal Yamaha NMAX 2025 Akan Diluncurkan, Cek Fitur dan Harganya!

Silent treatment atau menghindari komunikasi dapat merusak hubungan, dan kadang-kadang pelarian bukanlah solusi yang tepat untuk masalah yang ada.

Selain itu, pentingnya dukungan emosional juga sangat krusial, baik dari pasangan maupun keluarga, terutama dalam masa-masa sulit.

Lee Jeong Hoon menunjukkan bahwa rasa kehilangan dan kesepian bisa memengaruhi kondisi mental seseorang.

Kisah ini adalah pengingat bahwa dalam hubungan, terkadang apa yang terlihat di luar tidak selalu mencerminkan kenyataan yang ada di dalam.

Sumber: