Pemkab Tasikmalaya Kembangkan Agribisnis Padi Organik di Tasik Utara Melalui Program Upland

Pemkab Tasikmalaya Kembangkan Agribisnis Padi Organik di Tasik Utara Melalui Program Upland

Tim Proyek Upland melakukan pertemuan dengan Koordinator BPP empat kecamatan dalam rangka persiapan kegiatan pengembangan kawasan agribisnis padi organik (upland) di Tasikmalaya Utara, Senin 28 Oktober 2024.-Foto: Radika Robi Ramdani/Radar Tasikmalaya-

Asep berharap semua kebutuhan terpenuhi di kawasan tersebut. Misalnya, BUMP membutuhkan uang Rp 1 miliar. Uang itu berapa untuk pengolahan BUMP, pemasaran, mengelola kemasan, mengelola dari padi ke beras?

UPPO petani atau peternak juga membutuhkan biaya. Nanti dihitung berapa supply yang dibutuhkan untuk kawasan? Berapa pupuk organik yang dibutuhkan? UPPO setiap poktan memproduksi pupuk yang kemudian dibeli BUMP.

Selanjutnya, pupuk disalurkan ke kelompok masing-masing dan petani beli. Karena stimulan itu hanya tahun pertama. Justru yang paling utama adalah bagaimana supaya keberlanjutan.

Misalnya, petani yang akan mengajukan pembelian ternak. Mereka harus kerja sama dengan BUMP dan diatur skema bisnis dan pembiayaannya. Peting bahwa pembiayaan bersifat kredit yang harus dikembalikan bukan bantuan.

BACA JUGA: Kelola Uang Makin Mudah dengan Fitur Atur Limit Transaksi Kartu Debit di BRImo!

Semakin banyak muncul core business, semakin bagus. Misalnya di UPPO terkait pembuatan pupuk organik cair. Karena di UPPO sudah diberi mesin, kendaraannya juga ternak. 

Kemudian ketika ada permintaan dari petani, maka harus melapor ke BUMP. Polanya itu yarnen (bayar setelah panen). Jadi tidak per bulan melainkan sesuai siklus di pertanian.

”Itu keunggulan dari akses keuangan kami. Berbeda dengan KUR yang lainnya. Kami ingin bagaimana meringankan petani tapi bisa mendapatkan hasil yang lebih,” katanya.

Asep juga telah meng-hire kelompok tani di Tasikmalaya Utara yang sudah berjalan dan telah memiliki pasar tersendiri.

Sejak awal selalu melibatkan mereka bahkan produk mereka dibawa ketika ada pameran guna membuka akses pasarnya.

Nanti juga akan dimasukkan ke dalam bagian korporasi selain BUMP ditambah eksisting yang sudah jalan. Termasuk akses modalnya pun lebih bisa mudah.

Jadi diharapkan informasi pasar bisa bertambah terkait percampuran tersebut. Sejauh ini produknya di dalam skup uplad ditawarkan saat pameran atau seminar.

Disamping itu tumbuh produk Kelompok Wanita Tani (KWT) yang memang menjadi basis dari kegiatan Upland sebagai faktor pendukung dari kegiatan yang utama.

BACA JUGA: Marak Tagihan Pajak Berekstensi APK, BRI Imbau Masyarakat Tidak Terkecoh Modus Penipuan Perbankan

”Peran KWT ini sangat besar terkait dengan rencana usaha taninya. Untuk pelaksanaan budi daya sangat besar. Sebab petani kadang bermusyawarah secara tidak langsung bagaimana merencanakan melalui kebutuhan sarana produksi budi daya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: