Farhat Abbas Tuntut Permohonan Maaf dari Denny Sumargo, Ancam Jalur Hukum

Farhat mengungkapkan bahwa ia merasa tersinggung dengan logat yang digunakan Denny saat datang ke rumahnya.

Menurut Farhat, logat Makassar yang digunakan Denny hanya sebagai alat untuk memancing emosi dan membuat konten.

BACA JUGA:Pendaftaran Petugas Haji 2024 Dibuka 7 November. Persiapan dan Formasi untuk Seleksi PPIH 1446 H/2025 M

"Syiri" dan Harga Diri dalam Budaya Bugis

Salah satu poin penting dalam pernyataan Farhat adalah konsep "syiri" yang dalam budaya Bugis berarti harga diri.

Menurut Farhat, tindakan menghina dan melecehkan harga diri adalah sesuatu yang sangat tidak bisa ditoleransi.

Ia menegaskan bahwa keputusan untuk tidak memukul Denny bukan karena takut, melainkan karena ia menghargai "syiri" sebagai bentuk harga diri yang harus dijaga.

Farhat juga menyoroti bahwa kedatangan Denny dengan membawa kamera dianggapnya sebagai upaya provokatif yang melanggar etika dan hukum.

BACA JUGA:Maarten Paes Terbang ke Indonesia: Persiapan Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Menurut Farhat, Denny sengaja mengajak keributan dan berniat memancing emosi dengan membawa alat perekam ke rumahnya.

Ancaman Jalur Hukum dari Farhat Abbas

Dalam Insta Story-nya, Farhat Abbas memperingatkan bahwa jika Denny tidak meminta maaf secara terbuka, ia akan mengambil langkah hukum.

Farhat menegaskan bahwa ia akan menggunakan pasal-pasal yang berlaku untuk menjerat Denny jika permohonan maaf tidak segera disampaikan.

Hal ini menandakan bahwa Farhat serius dalam upayanya memberikan pelajaran kepada Denny agar lebih berhati-hati dalam bertindak.

BACA JUGA:Film Negeri Para Ketua Akan Segera Tayang, Mengupas Keberagaman dan Konflik Geng di Medan

Sumber: