Diky Chandra Blusukan Kawalu: Fokus Penanganan Stunting dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Bacawalkot Tasikmalaya Diky Chandra dan istri saat blusukan di Bugelan Kawalu, Sabtu 21 September 2024. rezza rizaldi / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Pasangan Bacawalkot-Bacawawalkot Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan dan Diky Chandra terus bergerak bersama Forum Perempuan Prima Berkah (FPPB) membagikan bantuan sembako untuk mengurangi stunting di Kota Tasikmalaya.
Seperti Sabtu 21 Agustus 2024, Bacawalkot Diky Chandra dan istri Rani Permayani blusukan di wilayah Kecamatan Kawalu tepatnya di belasan titik Bugelan dan Cipanengah.
Sambil jalan kaki, mereka keliling menyapa masyarakat membagikan bantuan sembako stunting seperti telur, susu, beras dan lain sebagainya secara door to door.
Program sosial penanganan stunting inu adalah salah satu unggulan dari pasangan Viman-Diky untuk membantu pemerintah mengentaskan stunting.
BACA JUGA:Mengenal Sosok Clara Shafira Krebs, Pemenang Miss Universe Indonesia 2024
"Jadi di titik-titiknya ini kita door to door konsepnya, kemarin sudah 37 rumah dan hari ini kita kembali bergerak di Kawalu," ujar Rani ditemani sang suami Diky Chandra saat bergerak blusukan di Bugelan.
"Alhamdulillah Kang Diky ikut menemani untuk silaturahmi kepada para keluarga serta masyarakat juga. Jadi kita gerak bersama sambil menyampa warga," sambungnya.
Rani menerangkan bersama FPPB ini sesuai data stunting yang diterima timnya dari lapangan. Tapi jika di lapangan ada data baru yang belum masuk diajukan mendapatkan bantuan ini.
"Kami saat ini fokus ke stunting karena seiring dan sejalan dengan program pemerintah agar kita bisa saling bahu-membahu untuk membantu memberantas angka stunting di Kota Tasikmalaya yang sudah lumayan tinggi sekitar 5 ribu lebih," terangnya.
BACA JUGA:Tiga Wakil Indonesia Lolos ke Semifinal China Open. Saksikan Pertandingannya Hari Ini!
Bacawalkot Tasikmalaya Diky Chandra menuturkan, stunting ini dekat dengan parenting. Karena salah satu permasalahan di Kota Tasikmaya adalah banyak kenakalan remaja karena geng motor.
"Makanya selain stunting ada parenting juga karena itu lebih ditujukan kepada bahwasanya ibu itu madrasah buat anak," tuturnya.
Jadi kalau gerakan pihaknya memperbaiki gizi anak, maka sambil memperbaiki juga keimanan ketaqwaan sang anak agar potensi untuk berkembangnya di masa depan yang dalam tanda kutip nakal terminimalisir.
"Termasuk kedepan FPPB ini kami coba mengarahkan agar fokus di masalah pengembangan kemiskinan mengutamakan ekonomi kreatif masyarakat supaya mereka punya ruang," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: