Eksplorasi 6 Daya Tarik Wisata Alam Gunung Puntang, Punya Reruntuhan Stasiun Radio Masa Kolonial

Eksplorasi 6 Daya Tarik Wisata Alam Gunung Puntang, Punya Reruntuhan Stasiun Radio Masa Kolonial

Daya Tarik Wisata Alam Gunung Puntang, Punya Reruntuhan Stasiun Radio Masa Kolonial-Ilustrasi-

RADARTASIK.COM - Wisata alam selalu memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang mendambakan ketenangan dan keindahan panorama alam. 

Salah satu destinasi yang menawarkan pengalaman tersebut adalah Gunung Puntang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Terletak di Kecamatan Cimaung, Gunung Puntang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menyimpan sejarah yang menggetarkan dunia. Yuk simak ulasannya!

1. Sejarah yang Menggetarkan : Stasiun Radio Malabar

BACA JUGA:Plt Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Kritik Minimnya Antusiasme SKPD Sambut Hari Kemerdekaan

Gunung Puntang memiliki sejarah yang kaya dan menarik, terutama karena keberadaan Stasiun Radio Malabar.

Stasiun ini didirikan oleh pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1917 dengan tujuan sebagai sarana komunikasi antara Indonesia dan pemerintah Belanda. 

Radio ini pertama kali dipimpin oleh Cornelius Johannes de Groat, seorang teknisi dari Belanda, dan diresmikan pada 5 Mei 1923 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Dirk Fock. 

Keberadaan stasiun ini pernah menjadi pusat penyebaran berita ke seluruh dunia, menjadikannya situs bersejarah yang patut dikunjungi.

BACA JUGA:Majelis Masyayikh dan Pimpinan Pondok Pesantren se-Kota Tasikmalaya Dukung KH Aminudin Bustomi di Pilkada 2024

2. Keindahan Reruntuhan Bersejarah

Seperti yang sudah disebutkan di atas, salah satu daya tarik unik dari Gunung Puntang tentu saja adalah reruntuhan bangunan bersejarah Stasiun Radio Malabar.

Meski Reruntuhan ini sudah berlumut, namun hal ini justru memberikan kesan magis, seolah-olah berasal dari zaman purba, dan menambah keunikan pengalaman berkunjung. 

Tidak heran jika tempat ini menjadi spot favorit bagi para fotografer yang ingin menangkap keindahan alam berpadu dengan sejarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: