Ciri-ciri Tanaman Kratom dan Dampak Ekologi yang Dihasilkannya

BACA JUGA: PPP Satu Komando Menangkan Ivan Dicksan, Pasangannya di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya Segera Diumumkan

Tanaman kratom tumbuh di wilayah yang memiliki curah hujan yang tinggi. Akar tanaman ini membantu menahan tanah dan meningkatkan daya serap air di dalam ekosistem. 

Ini berdampak pada sirkulasi air, meminimalkan erosi tanah dan membantu menjaga ekosistem yang seimbang.

Tanaman kratom dapat memberikan dampak ekologi. Salah satu dampak ekologi yang dihasilkan oleh tanaman kratom adalah dapat meningkatkan luasan lahan hijau. 

Luasan lahan hijau di sekitar kita dapat membantu memperbanyak simpanan karbon dalam tanah. Hal ini terbukti dapat membantu mencegah abrasi dan juga meningkatkan kapasitas tempat penampungan air dalam tanah.

BACA JUGA: Menyingkap Fakta Tentang Daun Kratom, Tanaman Ajaib dari Tanah Borneo

Tanaman kratom juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh industri dan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. 

Kratom memiliki kemampuan bertahan dalam kondisi genangan air yang tinggi. Akarnya yang kuat memungkinkan tanaman ini tumbuh dengan baik di daerah yang sering terendam air. 

Tanaman kratom dapat mencegah abrasi dan erosi tanah di daerah bantaran sungai. Akar yang kuat dan padat membantu mengikat dan menahan tanah, sehingga melindungi sungai dan tepian sungai dari kerusakan akibat aliran air yang kuat.

Di tengah kontroversi daun kratom, penelitian lebih lanjut tentang ekologi tanaman kratom dapat membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang interaksi ekosistemnya, keanekaragaman hayati sekitarnya, dan manfaat lainnya.

BACA JUGA: KPU Kabupaten Ciamis Bekali Anggota PPS hal ini untuk Pilkada 2024

Ekologi tanaman kratom melibatkan studi tentang lingkungan habitat di mana mereka tumbuh.

Sumber: