Ciri-ciri Tanaman Kratom dan Dampak Ekologi yang Dihasilkannya

RADARTASIK.COM – Tanaman kratom merupakan tumbuhan tropis yang memiliki dampak ekologi di wilayah tumbuhnya. Ciri-ciri tanaman kratom cukup unik.

Tanaman ini bisa mencapai ketinggian antara 10 - 30 meter dan cenderung bisa tumbuh sendirian atau bersama dengan tanaman serupa.

Batang pohon kratom berbentuk lurus dengan warna kulit abu-abu kehijauan. Setiap batang muda mempunyai 10 - 12 daun yang berpasangan, berhadapan dan bersilangan.

Daun Kratom juga memiliki bentuk elips sampai bulat telur dengan kisaran ukuran panjang 10 - 20 dan lebar 7 - 12 cm.

BACA JUGA: Mengenal Senyawa Alkaloid yang Ada Dalam Daun Kratom

Warna hijau pada daun Kratom terlihat lebih muda dan cukup menonjol bila dibandingkan dengan tanaman hijau lain yang ada di sekitarnya.

Bagian pangkal daunnya terlihat seperti bentuk hati. Sementara pada bagian ujung tampak runcing. Tekstur daunnya sendiri mirip kertas.

Alkaloid dalam daun kratom dapat ditemukan dalam struktur mikroskopis daunnya. Senyawa alkaloid dalam daun kratom ada sekitar 40 jenis, beberapa di antaranya adalah seperti mitraginine, mitraphylline, speciogynine, paynantheine dan 7-hydroxymitragynine.

Tanaman kratom terbilang mudah tumbuh, bahkan dari biji yang jatuh ia bisa dengan cepat berkembang biak di tanah yang lembap.

BACA JUGA: Jadwal Timnas Indonesia di Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Beserta Syarat Jika Ingin Lolos

Dampak ekologi tanaman kratom melibatkan studi tentang lingkungan habitat kratom dan interaksi mereka dengan komponen ekosistem sekitarnya. 

Tanaman kratom biasanya tumbuh dan berkembang di hutan-hutan lebat dan daerah lembap. Tanaman ini mendapatkan sinar matahari yang cukup dan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dengan baik. 

Tanah yang subur dan berdrainase baik juga merupakan syarat penting bagi pertumbuhan tanaman kratom. 

Dampak Ekologi Tanaman Kratom

Sumber: