PPBD Online Tak Pengaruh ke Sekolah Swasta di Kabupaten Ciamis

PPBD Online Tak Pengaruh ke Sekolah Swasta di Kabupaten Ciamis

SMA Plus Informatika Ciamis masih menunggu pendaftar siswa baru, Kamis 6 Juni 2024. fatkhur rizqi / radar tasikmalaya--

 CIAMIS, RADARTASIK.COM - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di Kabupaten Ciamis secara online tidak berpengaruh signifikan terhadap sekolah swasta

Selama empat hari pertama tahap awal, hanya sedikit pendaftar yang memilih sekolah swasta.

Berbeda dengan SMA negeri yang sudah banyak menerima pendaftar melalui jalur zonasi dan keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) di tahap pertama PPDB online.

Ketua PPDB SMA Plus Informatika Ciamis, Abdul Fatah, mengatakan bahwa sistem PPDB online juga berlaku untuk sekolah swasta, dengan pendaftar bisa memilih dua sekolah negeri dan satu sekolah swasta. 

BACA JUGA:KEREN! Kota Banjar Punya Wisata Arsip Bernilai Sejarah

Namun, hal ini tidak berdampak signifikan terhadap jumlah siswa baru di sekolah swasta.

"Tahun ini, SMA Plus Informatika Ciamis mengikuti PPDB online dengan tujuh rombongan belajar (rombel). Namun, pada tahap pertama, hanya satu siswa yang mendaftar melalui PPDB online," kata Abdul Fatah kepada Radar Tasikmalaya, Kamis 6 Juni 2024.

"Bahkan tahun lalu, ada yang mendaftar PPDB online di sini, tetapi kemudian menarik pendaftarannya karena lebih memilih sekolah negeri yang masih kosong," sambungnya.

Oleh karena itu, SMA Plus Informatika menerima hampir 100 persen siswa baru melalui sistem offline. Untuk PPDB tahun ini, 150 orang mengisi formulir secara offline, dan 54 orang di antaranya mengumpulkan persyaratan administrasi.

BACA JUGA:Gelombang Tinggi Pengaruhi Tangkapan Ikan di Kabupaten Pangandaran, Solusinya?

Sekolah swasta harus berusaha lebih keras daripada sekolah negeri. Sebelum pelaksanaan PPDB, mereka sudah melakukan sosialisasi ke SMP atau MTs. 

"Setelah pendaftaran PPDB online dibuka, kami ikut serta walaupun hasilnya sangat kecil. Kebanyakan siswa mendaftar menggunakan sistem offline hingga cut off Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada 31 Agustus," terang Abdul Fatah.

Masih banyak masyarakat yang lebih memprioritaskan sekolah negeri. Jika tidak diterima di sekolah negeri, barulah mereka mendaftar ke sekolah swasta. 

"Sekolah swasta menerima situasi ini untuk membantu pemerintah agar anak-anak dapat menempuh pendidikan hingga 12 tahun," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: