Sekolah dan Siswa Dirugikan, Program MBG di Kota Tasikmalaya Harus Transparan
Anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Kepler Sianturi, menjelaskan hasil sidak ke sejumlah sekolah swasta berkaitan MBG, di ruang fraksi, Rabu 1 Oktober 2025. firgiawan / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tasikmalaya yang digadang-gadang untuk mendukung gizi siswa, justru menuai keluhan.
Sejumlah sekolah swasta mengaku layanan tak berjalan normal, bahkan kualitas makanan dipertanyakan.
Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Kepler Sianturi, menyebut hasil inspeksi mendadak (sidak) menunjukkan banyak persoalan.
“Ada sekolah yang sempat berhenti sebulan penuh, ada juga yang hanya jalan beberapa hari. Alasannya dana pusat belum cair. Padahal aturan jelas, layanan harus jalan setiap hari,” tegas Kepler, Rabu 1 Oktober 2025.
BACA JUGA:Rotasi Mutasi ASN di Tasikmalaya Dinilai Tak Transparan
Tak hanya mandek, menu yang disajikan juga dianggap tidak layak.
“Ada telur masih bercangkang, hingga semangka dicampur nasi yang jelas bukan kombinasi sehat. Guru bahkan harus menyortir makanan karena tak higienis,” ujarnya.
Menurut Kepler, kondisi ini berpotensi merugikan sekolah sekaligus siswa yang seharusnya mendapat layanan bergizi.
Ia pun menekankan perlunya transparansi dan evaluasi serius.
BACA JUGA:Capaian Imunisasi Zero Dose di Tasikmalaya Baru 64 Persen, Target Harus Tuntas Akhir Oktober
“Jangan sampai sekolah jadi korban. Program sebagus MBG bisa rusak kalau pelaksanaan di lapangan tidak jujur,” katanya.
Kepler juga menyoroti adanya laporan sekolah yang merasa diarahkan untuk ikut program.
“Ada kepala sekolah mengaku ditelepon langsung, lalu diminta tanda tangan MoU. Ini menimbulkan pertanyaan soal kewenangan dan mekanisme yang digunakan,” ungkapnya.
Ia mendorong Inspektorat Kota Tasikmalaya segera turun tangan untuk mengusut persoalan ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: