Sejarah Pabrik Teh Taraju dan Perkebunan Teh di Tasikmalaya Pada Zaman Belanda

Sejarah Pabrik Teh Taraju dan Perkebunan Teh di Tasikmalaya Pada Zaman Belanda

Sejarah pabrik teh Taraju dan perkebunan teh di Tasikmalaya.-Foto: Tangkapan layar Instagram/@la_sasqi_vintage_-

RADARTASIK.COM - Pabrik Teh Taraju yang dibangun pada zaman Belanda merupakan bagian dari sejarah perkebunan teh di Tasikmalaya.

Pabrik Teh Taraju berdiri kokoh di Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Desa Raksasari Kecamatan Taraju.

Pabrik ini menyimpan kisah nostalgia masa lalu. Dibangun pada tahun 1909 oleh pemerintahan kolonial Belanda.

Pabrik Teh Taraju berfungsi sebagai tempat pengolahan hasil perkebunan teh yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor komoditas dari wilayah Jawa Barat.

BACA JUGA: KEREN!!! Expo Pendidikan Kabupaten Ciamis Pajang Robotik Kreativitas Karya Siswa SD

BACA JUGA: Pembelian Gas Elpiji 3 Kilogram Wajib Pakai KTP Sudah Berlaku di Kabupaten Pangandaran

Pada awal kehadirannya, Pabrik Teh Taraju didirikan dengan tujuan utama untuk memproses dan mengekspor tanaman teh yang tumbuh subur di wilayah sekitarnya.

Jawa Barat dikenal akan tanahnya yang subur dan iklimnya yang cocok untuk menumbuhkan tanaman teh. 

Hal ini menarik perhatian pemerintah Belanda saat itu untuk mengembangkan perkebunan teh di wilayah tersebut.

Perkembangan Perkebunan Teh di Indonesia

Sejarah teh di Indonesia dimulai pada tahun 1684, saat tanaman teh pertama kali diperkenalkan di Nusantara.

Ketika itu seorang warga Jerman bernama Andreas Cleyer membawa biji teh dari Jepang dan menanamnya di Batavia (sekarang Jakarta) sebagai tanaman hias.

Namun, baru pada tahun 1826, tanaman teh ditanam secara serius di Kebun Raya Bogor.

Penanaman berlanjut ke Cisurupan Garut sebagai area percobaan pada tahun 1827.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: