Waspada!!! Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Kembali Meningkat, Kata Dinkes Perhatikan Lingkungan

Waspada!!! Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Kembali Meningkat, Kata Dinkes Perhatikan Lingkungan

Ilustrasi DBD. istimewa-tangkapan layar ponsel--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Musim pengujan ini ada hal yang perlu diperhatikan masyarakat khususnya terhadap berbagai penyakit musiman salah satunya adalah DBD. 

Saat ini serangan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) tengah mengalami peningkatan di Kota Tasikmalaya. Hampir di setiap kelurahan yang ada di Kota Tasikmalaya ditemukan kasus DBD. Bahkan kasus DBD tersebut menyerang semua kalangan umur.

Informasi yang radartasik.com himpun di lapangan, mayoritas yang diserang DBD ini adalah anak-anak dan usia mereka mulai 0-5 tahun tercatat 72 kasus, usia 6-12 tahun tercatat 93 kasus dan lainnya usia 13 tahun hingga 50 tahun ke atas.

Seperti di Perum Baitul Marhamah 1 Kelurahan Sambongjaya saat ini terjadi 5 kasus DBD. Bahkan Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cigeureung terjadi sekitar 20 kasus yang tersebar di setiap RW dan RT.

BACA JUGA:Bencana Alam Datang Lagi, Material Longsor Menimpa Rumah Warga Kabupaten Ciamis

Hingga saat ini berdasarkan yang ada di Dinas Kesehatan kasus DBD ini mengalami peningkatan yang awalnya saat usai Lebaran 394 kasus kini lebih dari 400 kasus. Nahkan setiap harinya terus meningkat karena terjadi kasusnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengutarakan, kasus DPB di wilayahnya ini mengalami peningkatan di musim penghujan April 2024 ini. 

Peningkatan ini terjadi karena musim hujan salah satu kondisi dimana nyamuk aedes aegypti berkembang cepat. Tentu itu akan ada peningkatan pada kasus DBD. 

"Kasus DBD yang terjadi sekarang membuat 9 orang harus menjalani perawatan di RSUD Dr Soekardjo, RS Jasa Kartini dan rumah sakit swasta lainnya," paparnya kepada wartawan, Selasa 23 April 2024.

BACA JUGA:Sebanyak 2.003 Calon Jemaah Haji Kabupaten Garut Siap Berangkat Tahun ini

"Namun, peningkatan kasus tersebut terjadi sejak bulan Januari, Februari Maret, April tercatat 400 kasus di antaranya itu satu meninggal," sambungnya.

Uus menerangkan, cuaca saat ini yang kadang hujan deras dan panas terik membuat nyamuk pembawa virus DBD mampu berkembang biak. Karena di setiap lingkungan banyak ditemukan genangan air akibat hujan yang hampir terjadi setiap hari. 

"Peningkatan jentik nyamuk ditemukan di dalam rumah termasuk pola hidup bersih dan sehat (PHBS) selama ini masyarakat masih ada yang abai," terangnya.

Uus mengimbau, pihaknya saat ini terus mengedukasi masyarakat secara masif akan bahayanya serangan DBD saat ini. Termasuk bila ditemukan kasus segera melaporkan atau mengakses fasilitas kesehatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: