Kuota Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Pangandaran Mengalami Penurunan Tahun ini

Kuota Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Pangandaran Mengalami Penurunan Tahun ini

Kuli panggul sedang mengangkat pupuk bersubsidi. istimewa-tangkapan layar ponsel--

Kuota Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Pangandaran Mengalami Penurunan Tahun ini

PANGANDARAN, RADARTASIK.COM - Kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Pangandaran saat ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan, pihaknya sudah memgajukan kuota pupuk bersubsidi berdasarkan Rencana Definitip Kebutuhan Kelompok (RDKK).

"Dalam RDKK itu rencana tanam kita mencapai 37.899,842 hektare, atau setara dengan dua kali musim tanam lebih dari petani yang sudah terinput sebanyak 43.292 NIK," katanya saat menghubungi Radar Tasikmalaya, Minggu 21 Januari 2024.

BACA JUGA:Tak Perlu Khawatir, Calon Mahasiswa Baru yang Tak Punya KIP dan KKS Tetap Bisa Daftar KIP Kuliah Ini Syaratnya

Pihaknya kemudian mengusulkan kuota pupuk urea bersubsidi sebesar 8.416.742 kilogram dan pupuk jenis NPK sebanyak 9.454.077 kilogram. "Itu sesuai dengan dosis anjuran," terangnya.

Lanjut dia, dari ajuan tersebut Kementerian Pertanian hanya memberikan pupuk urea bersubsidi sebesar 4.049.201 kilogram atau 52,86 persen dari usulan.

"Sementara untuk NPK hanya 2.774.150 kilogram atau 29,34 persen dari usulan," bebernya.

Yadi menambahkan, tahun kemarin kuota pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Pangandaran mencapai 80 persen dari usulan, sementara NPK mencapai 50 persen dari ajuan. "Tahun ini memang ada penurunan," tambahnya.

BACA JUGA:Aneh, 6 Ekor Domba di Tasikmalaya Mati Serentak Secara Misterius dengan Penuh Luka

Akibatnya, alokasi pupuk subsidi yang diterima oleh petani juga cukup kecil. Contohnya untuk Langkaplancar dan Cimerak usulan per hektare untuk NPK sebesar 250 kilogram dan hanya mendapat alokasi 73 kilograman.

"Urea dari usulan per hektare 225 kilogram serta hanya dapat 52 kilogram saja," jelasnya.

Hal itu tentu saja akan memunculkan kesan kelangkaan pupuk bersubsidi. "Kalau kita sudah mengajukan sesuai usulan dari kelompok tani, tapi realisasinya hanya segitu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: