Anggap Sebagai Pemimpin Pembawa Bencana, Ribuan Warga Israel Tuntut Netanyahu Dicopot Sebagai Perdana Menteri
Ilustrasi ribuan warga Israel tuntut Benjamin Netanyahu dicopot sebagai Perdana Menteri beberapa waktu lalu-Tangkapan Layar X-
Surat kabar tersebut menyoroti bahwa perluasan serangan oleh beberapa pihak telah meningkatkan ketegangan dan mendesak semua pihak untuk menahan diri gar konflik tidak semakin melua.
Sejak awal perang, Amerika Serikat berusaha menjaga agar konflik tidak meluas dengan mencegah Israel melancarkan serangan terhadap Hizbullah.
Sementara itu, Iran menunjukkan kekuatannya melalui kelompok proksinya sebagai tanggapan terhadap serangan Israel di Gaza, tetapi memberi isyarat bahwa mereka tidak akan memperluas keterlibatannya dalam perang tersebut.
Namun, tanpa disadari, Washington semakin terlibat dalam konflik karena pasukannya terus mendapat serangan di Irak.
Dukungannya AS terhadap Israel juga merusak reputasinya di dunia Arab yang marah atas kehancuran Gaza dan telah menyebabkan kematian lebih dari 22.500 orang, yang meningkatkan kekhawatiran akan kelaparan di Jalur Gaza.
Dalam editorialnya, Financial Times meminta Washington untuk meningkatkan upayanya mengurangi ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon, yang dianggap sebagai front paling penting yang dapat memicu perang regional.
Pejabat Amerika berusaha membujuk kedua belah pihak agar mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB setelah perang pada Juli 2006.
Implementasinya akan memaksa Hizbullah menarik pasukannya dari perbatasan dan menghentikan serangan udara Israel ke Lebanon, mengakhiri konflik jangka panjang mengenai wilayah yang disengketakan.
Surat kabar tersebut menegaskan bahwa solusi diplomatik tidak dijamin, tetapi upaya ini layak dilakukan mengingat kenyataan pahit bahwa risiko perang yang meluas tidak akan hilang, terutama jika Israel terus mengebom Gaza yang terkepung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber