Carut-Marut Pencairan Bonus Atlet Peraih Medali Porprov Jawa Barat di Kota Tasikmalaya

Carut-Marut Pencairan Bonus Atlet Peraih Medali Porprov Jawa Barat di Kota Tasikmalaya

Para atlet dan manager Cabor saat berkomunikasi dengan KONI Kota Tasikmalaya terkait bonus, Kamis 21 Desember 2023. ujang nandar / radartasik.com--

Carut-Marut Pencairan Bonus Atlet Peraih Medali Porprov Jawa Barat di Kota Tasikmalaya

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Pencairan bonus atlet peraih medali Porprov Jawa Barat 2023 di Kota Tasikmalaya diduga bermasalah, karena tak sesuai dengan yang dijanjikan.

Hal itu seperti yang dialami cabang olahraga (Cabor) Muaythai. Kamis 21 Desember 2023, para atlet, official dan manajernya ramai-ramai mendatangi Kantor Komite olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya. 

Kedatangan mereka untuk menolak penandatangan pencairan bonus atlet Porprov Jawa Barat 2023. Pasalnya, mereka sempat dijanjikan bakal mendapat bonus Rp 25 juta jika meraih mendali emas, Rp 20 juta medali perak dan Rp 15 juta medali perunggu.

BACA JUGA:Jelang Nataru, Polres Banjar Musnahkan Ribuan Miras, Obat-obatan Terlarang Hingga ...

Manager Cabang Olahraga Muaythai, Tantan mengatakan, kedatangan para atlet tersebut untuk memenuhi undangan penandatanganan pencairan bonus atlet.

Penandatanganan ini tak hanya diikuti Cabor Muaythai. Tapi Cabor lainnya yang meraih medali pada Porprov juga diundang. 

Penandatangan bonus tersebut merupakan pencairan bonus periode, atau termin kedua setelah sebelumnya cair sebagian. 

"Namun saat kita akan menandatangani bonus atlet itu tidak sesuai apa yang dijanjikan awal. Yakni Rp 25 juta untuk peraih medali emas, 20 juta perak dan Rp 15 juta perunggu," katanya kepada radartasik.com saat ditemui di Kantor KONI.

BACA JUGA:Bek Persib Ini Memilih Pulang Kampung Bawa Putrinya yang Masih Kecil: Saya Tidak Sabar…

Dalam surat penandatanganan itu, mucul nominal bonus tersebut tidak sesuai apa yang diutarakan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya bersama DPRD beberapa waktu lalu, sebelum pencairan tahap termin pertama. 

"Nominalnya tidak sesuai janji awal saat itu yang diutarakan kepada kami. Bahkan, karena tidak sesuai yang diutarakan ada beberapa atlet peraih medali mas yang menangis saat penandatangan pencairan bonus tersebut," terang Tantan.

Tantan menyebutkan, pada kenyataannya yang mucul angka untuk bonus atlet tersebut malah untuk peraih medali emas Rp 15 juta, perak Rp 10 juta sedangkan untuk medali perunggu Rp 7 juta. Bonus tersebut belum dipotong pajak. 

"Dengan bonus itu para atlet sangat kecewa. Bahkan dari atlet muaythai tidak menandatangani pencairan bonus itu, karena kecewa," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: