Setelah Rumah Sakit Al-Ahli, Kali ini Giliran Gereja Ortodoks Tertua di Jalur Gaza Jadi Sasaran Serangan Bom I

Setelah Rumah Sakit Al-Ahli, Kali ini Giliran Gereja Ortodoks Tertua di Jalur Gaza Jadi Sasaran Serangan Bom I

Seorang pengungsi memeluk kerabatnya yang selamat dalam pemboman di Gereja Ortodoks Tertua di Jalur Gaza-Tangkapan Layar X-

RADARTASIK.COM - Setelah rumah sakit Al-Ahli, kali ini giliran gereja Ortodoks tertua di Jalur Gaza jadi sasaran serangan bom Israel pada Kamis, 19 Oktober malam.

Patriarkat Ortodoks Yerusalem memastikan Gereja Ortodoks Yunani St. Porphyrios di Jalur Gaza rusak akibat serangan udara Israel dan mengatakan setidaknya dua orang tewas dan lebih banyak lagi terkubur di bawah reruntuhan aula pertemuan.

Mereka menganggap serangan terhadap gereja yang menampung ratusan pengungsi merupakan kejahatan perang yang tak boleh diabaikan.

“Kecaman keras atas serangan udara Israel terhadap kompleks gereja di kota Gaza, dan penargetan gereja-gereja yang menjadi tempat penampungan adalah kejahatan perang yang tidak dapat diabaikan,” bunyi pernyataan Patriarkat Ortodoks Yerusalem pada hari Jumat, 20 Oktober.

BACA JUGA:Rp75.000 Harga Koin Rumah Gadang dan Kelapa Sawit Perkepingnya! Hubungi Kolektor Ini

Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh pesawat tempur Israel yang harus bertanggung jawab atas bom di gereja gereja Ortodoks tertua di jalur Gaza, yang terletak di lingkungan Zaytoun.

Sedangkan Keuskupan Agung Ortodoks Yunani Yordania menyebutkan masih banyak korban yang tertimbun reruntuhan dan memastikan Uskup Agung Alexios selamat di halaman Facebooknya.

“Belum ada informasi yang cukup akurat dan tersedia, namun diperkirakan akan ada banyak martir,” terang Keuskupan Agung.

“Uskup Agung Alexios tampaknya telah ditemukan dan masih hidup, tapi kami tidak tahu apakah dia terluka,” lanjutnya.

BACA JUGA:Berapa Gaji RT di Indonesia Per Bulan? Bekasi Capai 5 Juta, Cek di Sini Untuk Daerah Lainnya

“Bom menghantam dua aula gereja tempat para pengungsi, termasuk anak-anak dan bayi, sedang tidur. Saat ini, para penyintas sedang mencari korban lainnya di reruntuhan,” terangnya.

Gereja Ortodoks St Porphyrios merupakan gereja aktif tertua di Gaza yang dibangun pada abad ke-5 untuk menghormati santo eponymous dan didirikan pada pertengahan tahun 1100-an serta sempat mengalami renovasi selama Perang Salib pada tahun 1800-an.

Menariknya, Gereja Ortodoks tertua di jalur Gaza ini hanya berjarak sekitar 250 meter dari Rumah Sakit Al-Ahli yang menjadi sasaran pemboman Israel sebelumnya.

Kantor Berita resmi Palestina (Wafa) melaporkan seorang gadis dan seorang wanita gugur dan puluhan warga lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap Gereja tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: