Menteri Luar Negeri Iran Ajak Negara Islam Embargo Israel, Temasuk Sanksi Minyak dan Pengusiran Duta Besar

Menteri Luar Negeri Iran Ajak Negara Islam Embargo Israel, Temasuk Sanksi Minyak dan Pengusiran Duta Besar

Hossein Amirabdollahian-Tangkapan Layar Youtube-

RADARTASIK.COM - Hossein Amirabdollahian, Menteri Luar Negeri Iran ajak negara Islam embargo Israel, temasuk sanksi minyak dan pengusiran duta besar.

Ajakan Menteri Luar Negeri Iran ini diungkapkan saat berada di Arab Saudi dalam pertemuan mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) membahas serangan tak berperikemanusian Israel di Jalur Gaza. 

"Embargo segera dan lengkap terhadap Israel oleh negara-negara Islam, termasuk sanksi minyak, serta pengusiran duta besar Israel jika hubungan dengan rezim Zionis telah terjalin," kata Hossein Amirabdollahian dikutip dari RT.

Hinga kini, jumlah warga Palestina yang gugur dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 3.300 orang, dengan lebih dari 13.000 lainnya terluka, menurut  Kementerian Kesehatan.

BACA JUGA:Melawan Pemuncak Klasemen, David da Silva Akui Laga Lawan Borneo FC Menjadi Misi Sulit Persib

Pejabat Hamas, Osama Hamdan juga meminta AS dan sekutu baratnya yang mendukung Israel harus bertanggung jawab sepenuhnya atas perang terhadap warga sipil di Gaza dalam konferensi pers di Lebanon.

Disisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui bahwa warga sipil telah tewas dalam serangan udara IDF di Gaza, tetapi mengklaim bahwa Hamas yang harus bertanggung jawab. 

"Sementara Israel berusaha meminimalkan korban warga sipil, Hamas berusaha memaksimalkan korban warga sipil," ucapnya sebelum pertemuan kabinet perang. 

Menurutnya, Pejuang Hamas melakukan dua kejahatan perang dengan menargetkan warga sipil Israel dan bersembunyi di balik warga sipil Palestina.

BACA JUGA:Penyaluran Kredit Baru Bank Meningkat, Permintaan Pembiayaan Baru Rumah Tangga Stabil

Ia juga menuduh pejuang Hamas menyamar di tengah-tengah penduduk sipil, dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia.

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin menyebut serangan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza malapetaka bagi kemanusiaan ketika berbicara kepada wartawan di Forum Belt and Road Tiongkok di Beijing.

Menurutnya, serangan terhadap rumah sakit di Gaza yang menyebabkan ratusan orang tewas harus menjadi sinyal bagi kelompok bersenjata Palestina dan Israel untuk mengakhiri permusuhan.

Putin juga menggambarkan ledakan dahsyat yang mengguncang Rumah Sakit Al-Ahli Arab sebagai sebuah malapetaka di bidang kemanusiaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber