Vladimir Putin Sebut Serangan Terhadap Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza Malapetaka Bagi Kemanusiaan
Vladimir Putin-Tangkapan Layar X-
RADARTASIK.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin sebut serangan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza malapetaka bagi kemanusiaan ketika berbicara kepada wartawan di Forum Belt and Road Tiongkok di Beijing.
Menurutnya, serangan terhadap rumah sakit di Gaza yang menyebabkan ratusan orang tewas harus menjadi sinyal bagi kelompok bersenjata Palestina dan Israel untuk mengakhiri permusuhan.
Putin juga menggambarkan ledakan dahsyat yang mengguncang Rumah Sakit Al-Ahli Arab sebagai sebuah malapetaka di bidang kemanusiaan.
“Ratusan orang tewas dan luka-luka, tentu saja ini sebuah malapetaka…apalagi di bidang kemanusiaan,” kata Putin.
BACA JUGA:Ini Pekerjaan Rumah Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Soal Stunting dan Kebersihan
“Saya berharap ini menjadi sinyal bahwa konflik ini harus diakhiri secepatnya. Bagaimanapun, hal ini harus mengarah pada dimulainya semacam kontak dan negosiasi,” sarannya.
Putin diketahui telah membahas krisis di Jalur gaza dengan para pemimpin Mesir, Palestina, Iran, Suriah, dan Israel, dan menekankan tidak seorang pun yang menginginkan konflik ini terus berlanjut.
“Saya mendapat kesan bahwa tidak ada seorang pun yang menginginkan konflik ini terus berlanjut dan meningkat,” ujarnya, nemun menolak memberikan rincian spesifik mengenai perundingan tersebut.
Dalam perkembangan terkini, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra memastikan 471 warga Palestina tewas dan lebih dari 314 lainnya terluka dalam serangan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza.
Seorang koresponden Al Jazeera melaporkan dari lokasi kejadian bahwa sebagian besar korban adalah pria dan anak-anak yang sedang tidur di luar fasilitas Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza ketika rudal mengenai tempat parkir.
Ziad Shehadah, seorang dokter di Rumah Sakit Al-Ahli, menggambarkan serangan yang menimpa Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza oleh Israel sebagai pembantaian.
Menurut Ziad Shehadah, warga sipil di Jalur Gaza hanyalah mencari tempat yang aman untuk melindungi diri dari serangan bom Israel.
Mereka berupaya mencari perlindungan di tempat-tempat yang seharusnya dianggap sebagai zona aman berdasarkan hukum internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: beberapa sumber