Mantan Perdana Menteri Israel: Hamas Tak Bisa Dilenyapkan, Hamas Adalah Ideologi yang Ada dalam Mimpi dan Hati

Mantan Perdana Menteri Israel: Hamas Tak Bisa Dilenyapkan, Hamas Adalah Ideologi yang Ada dalam Mimpi dan Hati

Ilustrasi Pejuang Hamas-Tangkapan Layar X-

RADARTASIK.Com - Ehud Barak, Mantan Perdana Menteri Israel mengatakan Hamas tak bisa dilenyapkan karena Hamas adalah ideologi yang ada dalam mimpi dan hati rakyat Palestina.

Dalam sebuah wawancara dengan situs berita Ynet, Mantan Perdana Menteri Israel menangapi serangan pejuang Hamas terhadap permukiman dan kota-kota di sekitar Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 1.300 warga Israel, melukai 3.968 orang, dan menangkap sekitar 200 lainnya.

Ia kemudian menanggapi ambisi Benyamin Netanyahu yang ingin melenyapkan Hamas dari Jalur Gaza sepenuhnya dengan melancarkan serangan darat.

"Kita tidak bisa sepenuhnya melenyapkan Hamas. Hamas adalah sebuah ideologi, dan ia ada dalam mimpi, hati, dan pikiran masyarakat," kata Ehud Barak dikutip dari Al-Quds Al-Arabi.

BACA JUGA:Hamas Berjanji Akan Bebaskan Warga Israel yang Ditawan dan Perlakukan Mereka Sebagai Tamu

Dia menambahkan: “Langkah praktis yang harus dicapai oleh perang ini adalah menghilangkan semua kemampuan operasional Hamas di Jalur Gaza, dan ini adalah tugas yang cukup rumit, sehingga harus menjadi fokus.”

Barak menjelaskan tujuan serangan Israel kali ini untuk menghilangkan kemampuan militer Hamas dan mengakui ada tekanan dari AS untuk mengirim pasokan air ke Jalur Gaza.

"Saya pikir Israel tidak punya pilihan. Amerika yang mendukung kami dengan cara yang begitu luas adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan itu juga merupakan hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya, namun ada harganya dan Ini salah satunya,” jelasnya.

“Kami bermaksud untuk menghilangkan kemampuan militer gerakan Hamas, dan kami juga berharap dapat mengembalikan Otoritas Palestina atau entitas lain di sana (Gaza), karena tidak ada tempat bagi Hamas di pemerintahan Gaza," ujarnya.

BACA JUGA:Siap-siap, Rangkaian Kegiatan JFLS Expo 2023 Akan Hadir di Tasikmalaya, Warga Tasik Yuk Berpartisipasi!

Ia juga menekankan Israel tidak berminat melakukan perang dengan Hizbullah di Lebanon, namun menduga ada desakan dari Iran yang mengakibatkan situasi semakin bertambah panas.

“Tidak ada minat bagi Israel untuk membuka front kedua dan saya tidak merekomendasikan untuk melawan Hizbullah,” ujarnya.

“Ada kemungkinan bahwa Iran akan mendorong Hizbullah untuk membuka front kedua, dan baku tembak yang terjadi setiap hari selama dua hari terakhir dapat menyebabkan kemunduran,” paparnya.

“Kebijakan yang berfokus pada Jalur Gaza merupakan pertimbangan yang sangat tepat. Anda ingin melenyapkan Hamas dan Hamas tidak ada di utara, tapi di Gaza,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: