Invasi Darat Isreal ke Jalur Gaza akan Membuat Timur Tengah Membara
Ilustrasi pejuang Hizbullah-Tangkapan Layar X-
RADARTASIK.COM - Surat kabar Prancis “Liberation” menulis ada ketakutan Invasi darat Isreal ke Jalur Gaza akan membuat Timur Tengah membara.
Liberation merasa ambisi Israel untuk menggulingkan pemerintahan Hamas di Jalur Gaza dengan invasi darat akan mendapat tanggapan keras dari Iran dan Hizbullah di Lebanon.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menekankan bahwa sekutunya akan merespons jika Israel menginvasi Gaza.
Iran secara terbuka menunjukkan dukungannya terhadap Hamas dan tetap menjadi penyandang dana Hizbullah di Lebanon selatan.
BACA JUGA:Persiraja Update Pemain Jelang Putaran Kedua Liga 2 Dimulai, Mantan Bintang Persib Telah Merapat
Ebrahim Azizi wakil ketua Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran memastikan akan pecah perang lainnya dengan Israel jika tetap melanjutkan rencana invasi darat ke Jalur Gaza dalam wawancara dengan media Rusia, Sputnik.
"Front perlawanan Palestina sebenarnya tidak memiliki batas... Israel harus menyadari bahwa invasi ke Gaza adalah garis merah, dan Palestina sedang menunggu agar Israel melakukan kesalahan besar ini," kata Azizi.
"Jika rezim Israel mengambil langkah seperti itu dan tidak menghentikan serangan rudal di Jalur Gaza, maka mereka harus siap untuk munculnya front militer baru yang menentangnya, dan bukan hanya satu front seperti yang ada saat ini," ancamnya.
BACA JUGA:300 Karyawan Asia Plaza Gathering ke Pantai Pangandaran, Pokoknya Kudu Happy!
Sejak tanggal 7 Oktober yang menandai dimulainya perang antara Hamas dan Israel, Lebanon selatan telah menjadi ajang baku tembak antara Hizbullah dan tentara Israel.
Pertempuran terbatas terjadi pada hari-hari pertama, dan kemudian meningkat yang mengakibatkan seorang jurnalis dari kantor berita Reuters tewas dan enam lainnya terluka, setelah terjadi penembakan dari Israel.
Tentara Israel berjanji pihaknya akan melakukan penyelidikan namun tidak bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
Lebanon kemudian membalas dan mengakibatkan satu orang tewas dan lainnya terluka di Israel utara yang berujung pada serangan balasan oleh tentara Israel, yang menutup perbatasan wilayah tersebut untuk warga sipil.
Perancis menganggap situasi ini sangat mengkhawatirkan dan meminta Lebanon dan Hizbullah untuk menahan diri untuk menghindari pecahnya perang kedua dengan Israel di wilayah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber