Brigade Al-Qassam Ancam Israel: Serangan Terhadap Warga Sipil Palestina, Dibalas dengan Eksekusi Tawanan

Brigade Al-Qassam Ancam Israel: Serangan Terhadap Warga Sipil Palestina, Dibalas dengan Eksekusi Tawanan

Rekaman pidato juru bicara Brigade Al-Qassam -Tangkapan Layar X-

RADARTASIK.COM - Brigade Al-Qassam ancam Israel dengan menyebut: “Setiap serangan terhadap warga sipil palestina, dibalas dengan eksekusi tawanan” dalam rekaman pidatonya yang beredar di media sosial.

Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam, mengeluarkan peringatan kepada Israel bahwa mereka akan mengeksekusi tawanan yang ditangkap sebagai respons terhadap setiap serangan terhadap warga sipil.

"Kami ingin mengumumkan bahwa setiap penyerangan terhadap rakyat kami yang berada di rumah mereka tanpa pemberitahuan sebelumnya akan mendapatkan balasan dalam bentuk eksekusi salah satu sandera sipil musuh kami. Kami juga akan mendokumentasikan tindakan ini dalam format audio dan video," kata Abu Ubaida seperti yang dilaporkan oleh media Arab, Al-Quds Al-Arabi.

Brigade Al-Qassam juga mengonfirmasi bahwa empat tahanan Israel tewas akibat serangan udara di Jalur Gaza dalam postingan di akun Telegram mereka.

BACA JUGA:Sosok Penting di Ruang Ganti Persib hingga Persib 8 Kali Tak Terkalahkan, Jadi Kandidat Asisten Bojan Hodak

"Serangan udara pendudukan pada malam ini dan siang hari di Jalur Gaza telah mengakibatkan kematian empat tahanan musuh, dan kami menganggap mereka sebagai mujahidin," ungkapnya.

Selanjutnya, dalam pidato yang disiarkan di televisi melalui TV Al-Aqsa, Abu Ubaida menegaskan bahwa mereka tidak akan bersedia untuk bernegosiasi mengenai masalah tahanan selama mereka terus diserang dan dalam situasi pertempuran yang berkelanjutan.

Juru bicara tersebut menekankan bahwa masalah tahanan adalah "masalah strategis yang sudah ditentukan jalurnya" dan menambahkan bahwa "Israel harus menerima konsekuensi dari tindakan mereka."

Sementara itu, akibat serangan terus-menerus yang dilakukan oleh Israel, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan melaporkan bahwa 187.518 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Gaza pada malam Senin, 9 Oktober.

BACA JUGA:Sistem VAR Akan Diterapkan di Kompetisi Liga 1 Pada Februari 2024, Erick Thohir: Menekan Kesalahan Wasit

Kementerian Kesehatan Palestina menuduh IDF (Israeli Defense Forces) telah menargetkan ambulans di selatan Gaza dan mendesak pembukaan "koridor aman" untuk memungkinkan masuknya bantuan medis.

Saat ini, banyak rumah sakit di Jalur Gaza menghadapi kekurangan yang parah dalam persediaan obat-obatan dan perlengkapan medis akibat dari blokade total yang dilakukan oleh Israel.

Disisi lain, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Charles Q. Brown Jr, mengatakan bahwa keputusan untuk memindahkan kelompok kapal induk lebih dekat ke Israel adalah untuk menyampaikan pesan yang jelas kepada Iran agar tidak terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung.

"Kami ingin menyampaikan pesan yang sangat tegas. Kami tidak ingin konflik ini meluas, dan tujuannya adalah agar pesan ini dipahami oleh Iran secara jelas," kata Brown.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: al-quds al-arabi