Kisah Inspiratif Mak Eroh Mulai ‘Mendunia’, Warisan ‘Harta Karun’ dari Tasikmalaya

Kisah Inspiratif Mak Eroh Mulai ‘Mendunia’, Warisan ‘Harta Karun’ dari Tasikmalaya

Cuplikan kisah inspiratif Mak Eroh sebagai warisan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya yang ditulis dalam sebuah blog internasional.-Foto: tangkapnalayar-

BACA JUGA:Kapulaga, Rempah Aroma Khas Mendunia yang Memiliki Manfaat untuk Antioksidan dan Pengobatan Pernapasan

Meskipun Elza bukan asli dari Tasikmalaya, namun mahasiswa S3 UCL ini pernah beberapa kali berkunjung ke Tasikmalaya.

Dalam tulisannya, yang dibuat berbahasa Inggris, dia menuliskan tentang, mengapa orang-orang lebih suka untuk belajar ke tempat-tempat yang berteknologi tinggi dan modern. Padahal di indonesia sendiri begitu banyak teknologi yang telah dibuat dengan alat sederhana, salah satunya yang dilakukan Emak Eroh.

Kisah Inspiratif Mak Eroh, yang ditulis dalam blog internasional dn telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:

“Kami jalan-jalan keliling kota untuk beli jajanan (jajanan Tasik enak!). Kami mampir ke tempat ini dan menemukan patung ini. Saya bertanya kepada Teh Tina tentang hal itu, dan saya mengetahui tentang bintang rock lokal ini, Mak Eroh. Tahukah Anda bagaimana saat ini, nilai seseorang tampaknya diukur berdasarkan kekayaan, gelar, pengakuan atas suka dan tepuk tangan? Ya, warisan Mak Eroh memberi sedikit warna pada semua itu.”

BACA JUGA:Formasi 11 Pemain Inti Persib Lawan RANS Nusantara FC dalam Prediksi, Mantan Timnas Brasil Dimainkan?

“Ada patung dirinya dan suaminya — Abdul Rojak, tepat di tengah kota. Tapi sejujurnya, tanyakan sekitar. Tidak banyak orang Indonesia yang mengenalnya. Kisahnya sungguh membuat saya banyak merenung tentang peran perempuan dan kearifan lokal yang luput dari perhatian."

"Baiklah, saya memberi judul tulisan ini Pahlawan Tanpa Tanda Jasa - Saya telah mempelajari ilmu lingkungan selama beberapa waktu sekarang, dan saya belum pernah mendengar cerita-ceritanya. Mungkin saja aku yang cuek.”

“Namun tidak satu pun orang yang saya ajak bicara pernah mendengar tentang dia. Ada patung raksasa. Ya. Saya bisa melihatnya. Tapi apa sebenarnya yang dia lakukan, dan kenapa tidak ada yang membicarakan hal ini?"

"Mak Eroh adalah warga sekitar yang mata pencahariannya berjualan daun kelapa dan singkong. Ia menerima Penghargaan Kalpataru — penghargaan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada seseorang/kelompok atas dedikasinya terhadap lingkungan.”

BACA JUGA:Formasi 11 Pemain Inti Persib Lawan RANS Nusantara FC dalam Prediksi, Mantan Timnas Brasil Dimainkan?

“Pada tahun 1980-an, kota ini menghadapi krisis air. Kemudian wanita berusia 50 tahun ini membangun sistem irigasi dengan tangannya sendiri. Hanya berbekal cangkul (cangkul tradisional) dan balincong (kulit kayu pendek), ia memulai tugas raksasa ini. Cangkul, alat pertanian dasar di Indonesia, menjadi alat utamanya untuk mengukir di lereng bukit batu.”

“Ia membangun jalur air sepanjang 4,5 km yang melewati perbukitan dengan kemiringan berkisar antara 60 hingga 90 derajat. Menurut saya ini adalah keajaiban teknik, mengingat alat dan sumber daya yang dimilikinya."

"Bukan hanya panjangnya atau medan yang menantang yang membuat karyanya luar biasa. Keberanian dalam melakukan tugas inilah yang bahkan mesin modern pun akan menganggapnya sebagai tantangan. Hanya dengan alat-alat dasar ini, dia tidak hanya mengubah lanskap tetapi juga nasib komunitasnya.”

“Tapi itu membuatku berpikir. Kita sering mengejar pengetahuan dan semua teknologi mewah ini dari tempat yang disebut maju, mengira itu adalah standar terbaiknya. Namun di negara kita, kita mempunyai legenda inovasi dan kearifan lokal yang luar biasa."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: