AS Roma Bantah Hendak Dijual, Tawaran Bos Italia Sebesar 850 juta Euro Cuma Isapan Jempol Belaka

AS Roma Bantah Hendak Dijual, Tawaran Bos Italia Sebesar 850 juta Euro Cuma Isapan Jempol Belaka

Ilustrasi AS Roma-Tangkapan Layar Instagram @offocialasroma-

RADARTASIK.COM - AS Roma bantah hendak dijual karena tawaran Bos Italia 850 juta euro cuma isapan jempol belaka.  

AS Roma nampaknya mulai gerah dengan rumor penjualan klub dan telah merilis pernyataan resmi. 

Giallorossi menegaskan mereka tidak dijual dan memastikan belum menerima tawaran dari bos Italia, Raffaello Follieri, yang dikabarkan sudah menyiapkan dana sebesar  €850 juta. 

Raffaello Follieri dikabarkan oleh Corriere dello Sport telah mengirimkan tawaran resmi dan melakukan negosiasi sejak Desember 2022 untuk membeli AS Roma.

BACA JUGA:AC Milan vs Etoile du Sahel: Stefano Pioli Siapakan Trisula Maut di Lini Depan

Namun, Roma membantah rumor tersebut dan menuduh bahwa Follieri hanya numpang tenar di surat kabar untuk menaikkan popularitasnya. 

"Berkenaan dengan apa yang muncul di beberapa surat kabar, AS Roma mengklarifikasi bahwa tidak ada penawaran apa pun untuk membeli Klub, bahkan melalui perusahaan NEEP Roma Holding srl," bunyi pernyataan resmi AS Roma. 

"Grup Friedkin juga mengumumkan tidak berniat menjual Klub," tegasnya.

AS Roma bahkan mengancam akan mengambil tindakan hukum bagi siapa pun yang merusak nama baik mereka untuk mencari popularitas. 

"Tindakan hukum akan dievaluasi terhadap mereka yang ingin mengacaukan Klub dan Grup hanya untuk mendapatkan visibilitas pribadi," ancam pernyataan AS Roma.

BACA JUGA:Fabio Ravezzani: Samuel Chukwueze Membuat Lini Depan AC Milan Cukup Dengan Okafor

Sebelumnya, Bos Italia, Follieri, mengirim pesan di media sosial dengan meletakkan pena di atas kertas kontrak dengan tulisan: 'Kami siap.' 

Pesan di media sosial tersebut mengisyaratkan bahwa Follieri siap membeli AS Roma dari tangan pemilik Amerika. 

Bahkan, ia berbicara kepada kantor berita Ansa dan mengatakan: "Saya telah membuat proposal ke Grup Friedkin."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: