Alhamdulillah! Peserta Jambore Pramuka Sedunia SMAIT Mentari Ilmu Karawang Semuanya Sehat

Alhamdulillah! Peserta Jambore Pramuka Sedunia SMAIT Mentari Ilmu Karawang Semuanya Sehat

Peserta Jambore Pramuka sedunia dari SMAIT Mentari Ilmu Karawang, semuanya dalam kondisi sehat.-Foto: istimewa-

Alhamdulillah! Peserta Jambore Pramuka Sedunia SMAIT Mentari Ilmu Karawang Semuanya Sehat

KOREA SELATAN, RADARTASIK.COM - Qeis Ahmad Rhamadhan, siswa kelas X SMAIT, Mentari Ilmu Karawang Jawa Barat, senang sekali ketika terpilih ikut Jambore Pramuka sedunia ke-25  di Bumi Perkemahan Sae Man-Geum. 

Bagi anak sulung dari 3 bersaudara pasangan suami istri Daud Maulana dan Jamilah Dewi Sundayani, ikut Jambore Pramuka Sedunia sangat diidamkan.

Terutama karena Qeis yang merupakan alumni SMPIT Mentari Ilmu Karawang ini bisa pergi ke luar negeri Korea Selatan.

BACA JUGA:Kecepatan Kereta Api Naik Menjadi 120 Km Per Jam, Masyarakat Diminta Waspada di Lokasi Ini

Senang karena bisa menginjakkan kaki negara artis-artis K-Pop yang sangat familier di anak seusia Qeis.

Kontingen dari SMAIT Mentari Ilmu Karangan tepilih 3 siswa yaitu Qeis Ahmad Ramadhan, Rafanisa kuncoro Ningrum, Nadine Naila Restu Putri.

Pembina yang ikut  2 orang yakni Guntur septiana S.Pd, dan Fauzi Nurhalim. Mereka pergi tanggal 31 Juli 2023 penerbangan pukul 12 malam.

Rencana awal mereka akan berada di Korea Selatan sampai tanggal 15 Agustus 2023. Awal tiba di Korea Selatan, Qeis dan kontingen lainnya begitu menikmati.Ibu dan ayahnya juga selalu memantau kegiatan di sana. 

BACA JUGA:Monza vs AC Milan: Samuel Chukwueze, Yunus Musah dan Noah Okafor di Bangku Cadangan

Foto dan video singkat kerap dikirimkan dua pembinanya kepada orang tua anak peserta Jambore Pramuka Sedunia di Korea Selatan.

Sampai kemudian cuaca panas ekstrim melanda Korea Selatan. Akibatnya ratusan peserta Jambore Pramuka Sedunia sakit tak tahan cuaca panas ekstrim, dan mereka pun dievakuasi ke rumah sakit setempat.

Jamilah Dewi Sundayani, umi dari Qeis juga risau atas kondisi tersebut. Dia bersyukur ternyata kondisi anak sulungnya itu dan teman-temannya sehat.

Meskipun akhirnya harus meninggalkan bukit perkemahan dievakuasi ke mess perguruan tinggi di dekat bumi perkemahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: