Legenda Petilasan Pulo Majeti di Kota Banjar, Tempat ‘Tilem’ Kerjaan Medang dan Jadi Siluman

Legenda Petilasan Pulo Majeti di Kota Banjar, Tempat ‘Tilem’ Kerjaan Medang dan Jadi Siluman

Pulo Majeti di Kota Banjar yang menjadi legenda sejarah Kerajaan Medang yang ‘tilem’ menjadi siluman. -Foto: Anto Sugiarto/radartasik.disway.id-

BACA JUGA:Peringati 10 Muharam, Pemuda-Pemudi Tasikmalaya Santuni Anak Yatim dan Jompo

Karena kecewa atas kekalahan itu, sang raja berikut pengikutnya "tilem" (menghilang atau menjadi siluman) di Pulo Majeti. Maka muncullah nama Kampung Siluman. 

Diketahui tilem (menghilang) di Pulo Majeti yaitu Prabu Selang Kuning Sulaeman Anom, Ratu Gandawati Ingkanggarwa, Raden Patih Kalintu Undara Pamerat Jagat.

Raden Jaksa Jagabuana, Raden Wedana Langlangbuana, Kiai Bagus Tol Malbaeni dan Kiai Bagus Mantereng. Sementara pengikutnya yakni Mas Bugel, Bedegel dan Rimpung Jemblung.

"Namun sebelum tilem (menghilang), mereka semua berjanji akan mengirimkan upeti setiap tahunnya sesuai permintaan Raja Galuh kala itu," jelasnya. 

BACA JUGA:Megawati Soekarnoputri Pimpin Konsolidasi Internal PDIP, Optimis Raih Kemenangan di Pemilu 2024

Lanjut dia, pemimpin kerajaan Medang dipercayakan kepada Prabu Anom yang ditugaskan dari Kerajaan Galuh kala itu. 

Akan tetapi Prabu Anom saat menjalankan kepemimpinannya bertindak semena-semena, sehingga nama Kerajaan Medang berganti menjadi Kerajaan Onom.

"Sejak dulu menurut legenda (cerita rakyat) Pulo Majeti dikeramatkan. Hingga sekarang masih banyak orang yang berdatangan untuk berdoa dan lainnya," tuturnya. 

Selain itu, lanjut dia, banyak orang yang mempercayai Pulo Majeti sebagai tempat pemujaan yang akan memberikan pertolongan. 

BACA JUGA:Fenomena Langka 2 Supermoon Terjadi di Agustus 2023

"Tapi hal itu kembali lagi ke niat seseorang tujuannya untuk datang ke Pulo Majeti, karena disini tidak ada makam hanya sebuah petilasan yang konon pernah disinggahi Nabi Sulaeman karena melihat Ratu Gandawati (Ratu Balqis)," pungkasnya. 

Dia menambahkan, kebanyakan orang-orang yang datang. Kedatangan mereka untuk berdoa maupun hanya sekedar ziarah ke tempat yang dikeramatkan. 

Mereka juga ada yang menginap di keramat (tempat yang disiapkan) untuk berdoa. Pasalnya mereka mempercayai bahwa akan mendatangkan rejeki, jabatan dan lainnya.

Di kawasan Pulo Majeti terdapat pepohonan besar, sejumlah tempat keramat dan di sekitarnya terdapat rawa Onom yang dulu hingga saat ini air (saat musim kemarau) dan ikan yang ada di dalamnya tidak pernah habis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: