Tim Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Melaksanakan Budi Daya Kopi sebagai Kandidat Olahan Herbal

Tim Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Melaksanakan Budi Daya Kopi sebagai Kandidat Olahan Herbal

Tim dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melaksanakan budi daya kopi sebagai kandidat olahan herbal di Desa Pasir Batang Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.-Istimewa-

BACA JUGA: Selamat Bekerja PPPK Kota Banjar, Wali Kota: Bekerja dengan Amanah dan Sepenuh Hati

Karena apa? Lahan yang sebelumnya belum termanfaatkan untuk penanaman kopi akan subur dengan menggunakan limbah kayu.

Dia juga menyebut target yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini ada 3 aspek. Yaitu, aspek kesehatan, aspek pertanian dan aspek kewirausahaan.

Nanti, pada saat evaluasi dijalankan diharapkan para petani dapat memproduksi mandiri dan memperjualbelikan biochar hasil dari pelatihan yang sudah dilaksanakan.

Petani diharapkan memiliki peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam pembuatan biochar yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha sehingga dapat memproduksi produk yang bernilai ekonomis dengan memanfaatkan limbah kayu hasil kerajinan rumah tangga.

BACA JUGA: Siap-Siap, PKL Taman Alun-Alun Tasikmalaya dan Depan Masjid Agung Akan Ditertibkan

Rani menambahkan kegiatan ini mendapat respons positif. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya petani yang menghubungi dirinya sebagai ketua pengabdian untuk dilakukan pengabdian masyarakat lebih lanjut.

”Insya Allah saya akan evaluasi ketika monitoring dan evaluasi tepatnya pada tanggal 14 Agustus 2023,” janji dia.

Ketua Kelompok Pemuda Tani Abadan Rizki Febriandi mengatakan program pemanfaatan lahan untuk kopi sangat bagus karena pemasaran kopi sangat bagus, terutama kopi-kopi tertentu yang bisa meningkatkan penghasilan petani kopi yang ada di daerah.

Selain itu bisa meningkatkan motivasi anak muda hingga pada akhirnya bahwa bercocok tanam sangat menjanjikan karena pada saat ini kesadaran anak muda untuk pertanian sangat sulit.

BACA JUGA: Kisah Anak yang Selamat Dari Kecelakaan Pesawat dan Terdampar Sinopsis Manhwa Mercenary Enrollment

Dia berharap program ini bisa dilakukan secara kontinyu, tidak hanya sebatas saat ini. ”Mungkin di jangka panjangnya bisa dijadikan MoU kolaborasi baik dengan pemuda tani ataupun kelompok tani hingga pada akhirnya program ini benar-benar ada hasil maksimal dan bisa terasa manfaatnya di masyarakat,” ujarnya.

Dia pun menyebut potensi tanaman kopi sangat besar untuk tanah atau lahan sangat luas. Satu bidang tanah desa saja mencapai 15 hektare. Itu pun belum bisa dimaksimalkan dengan baik karena belum ada laboratorium tanaman usaha kopi.

Misalnya, jenis kopi apa yang sangat bagus di sini hingga pada akhirnya kalau dilakukan secara struktur seperti itu akan menghasilkan suatu produk yang maksimal.

”Mudah-mudahan dengan adanya kerja sama ini, dari pihak Poltekkes yang sangat baik bisa menjadikan produksi sebidang tanah itu menjadi lebih maksimal,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: