Penanganan Kasus Stunting di Kota Tasikmalaya Akan Berubah, Tiap Baduta Dapat Makanan Bergizi Siap Santap

Penanganan Kasus Stunting di Kota Tasikmalaya Akan Berubah, Tiap Baduta Dapat Makanan Bergizi Siap Santap

Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah menghadiri Rembuk Stunting di Hotel Horison, Kamis 20 Juli 2023. rezza rizaldi / radartasik.com--

BACA JUGA:Ini Kekuatan Persib Hadapi PSM Makassar, Yaya Sunarya Bawa 22 Pemain, Pakai Formasi 3-4-3 Warisan Luis Milla?

Jelas Cheka, Dandim 0612/Tasikmalaya secara khusus akan membantu di dapur-dapur ini. TNI akan siap membantu proses di dapur maupun proses pengantaran.

"Jumlah stunting existing kemarin sekitar 5000-an kalau ga salah, nanti dicek lagi. Karena yang kita pastikan dulu yang Baduta, di bawah dua tahun. Kenapa Baduta karena lebih gampang di-treatment agar tak stunting," jelasnya. 

Tukas dia, fokus pihaknya saat ini penanganan 1730 anak stunting yang masuk dibadutan dengan One ASN One Stunting dan sudah berkurang 845 anak stunting dibadutan per hari ini.

Sekadar diketahui, stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal. 

BACA JUGA:Cakra Khan Peraih 4 Yes America's Got Talent Pernah Duet dengan Dokter yang Operasi Ibunya

Angka stunting di Kota Tasikmalaya sampai dengan bulan Mei 2023 adalah 12, 22 persen menurut E-PPGBM dan 22,4 persen menurut SSGI.

Dalam upaya percepatan penurunan stunting yang efektif dan efisien, Pemkot Tasikmalaya telah melaksanakan 8 aksi konvergensi atau aksi integrasi pada tahun 2022 dan merencanakan aksi di tahun 2024.

Hal itu sesuai dengan target Presiden Jokowi bahwa di tahun 2024 prevalensi stuning secara nasional harus mencapai 14 persen.

Pemkot Tasikmalaya telah melaksanakan berbagai program berkelanjutan terkait stunting diantaranya:

BACA JUGA:Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya Mendorong Dinas Segera Sosialisasikan Perda yang Telah Disahkan

1. One ASN One stunting dari total 1730 anak yang diintervensi, saat ini 845 anak telah dinyatakan berstatus gizi normal.

2. Penyusunan Indikator Kinerja Utama Tematik Stunting yang meliputi beberapa OPD diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas PPKBP3A, Dinas Pendidikan, Dinas Kominfo, Dinas PUTR, Dinas Perkim, Dinas Sosial, DKP3, serta Kecamatan dan Kelurahan yang akan bekerja bersama-sama dalam melakukan intervensi, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif.

3. Pemberian makanan tambahan bagi balita dan Baduta stunting berupa pemberian susu. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: