5 Alasan Logis Larangan Membaca Al Quran Diiringi Musik

5 Alasan Logis Larangan Membaca Al Quran Diiringi Musik

Inilah 5 alasan logis larangan membaca Al Quran diiringi musik.-Ali Burhan/Pixabay-

BACA JUGA: Hari Terakhir Libur Sekolah, Warga Berjubel di Toko Buku!

2. Anjuran membaca dengan khusyuk

Ketika seseorang membaca Al Quran, salah satu hal yang sangat dianjurkan adalah membaca dengan khusyuk. Di antara adab membaca Al Quran adalah tidak membaca sambil main-main apalagi dengan suasana bercampur baur dengan suara-suara lain.

Dalam Surat Al Hasr ayat 21 disebutkan andaikan Al Quran diturunkan kepada gunung, maka gunung itu akan khusyuk dan khudu karena takut kepada Allah.

لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰنَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَيْتَهٗ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗوَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ 

BACA JUGA: Puluhan Pasangan Bukan Muhrim Terjaring Razia Satpol PP Kota Tasikmalaya

”Sekiranya Kami turunkan Al Quran ini pada gunung, niscaya akan kamu lihat gunung itu tunduk khusyuk karena takut kepada Allah. Itulah perumpamaan yang Kami berikan kepada manusia agar mereka mau berpikir.”

3. Membaca dengan menghayati makna ayat terkandung

Selain membaca Al Quran itu harus dengan tartil dan suara yang sebagus mungkin. Sangat dianjurkan membacanya dengan tadabur dan menghayati makna kandungannya.

Membaca Al Quran bukan hanya menikmati sisi keindahannya, namun isi kandungannya menjadi esensi dari pesan Allah.

BACA JUGA: Dua Anjing Dinikahkan Pakai Adat Jawa, Bukan Gabut Tapi Real Orang Kaya Nih!

Maka banyak para ulama dahulu ada yang mengulang ulang bacaan beberapa kali supaya bisa menghayati maknanya.

Ada juga ulama yang tidak suka membaca Al Quran dengan cepat-cepat, supaya cepat khatam. Justru memilih membaca pelan agar isi kandungan Al Quran terpahami dan terhayati dengan baik.

Maka membaca Al Quran dengan musik, selain itu tidak pantas bisa jadi konsentrasi untuk menghayati maknanya akan tercampur dengan alunan musik itu. Sehingga perintah untuk tadabur menjadi terhalang.

Imam Hasan Al Bashri mengatakan bahwa seorang yang membaca Al Quran hendaknya bersikap sebagaimana seseorang menerima risalah surat dari Allah SAW. Sehingga berusaha memahami dan menghayati maksudnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: