Zlatan Ibrahimovic Tanggapi Pemecatan Maldini: Sangat Disayangkan, Paolo Adalah Ikon AC Milan
Zlatan Ibrahimovic-Tangkapan Layar Instagram -
"Saya tidak tahu apa yang terjadi di sana, sangat disayangkan bagi Paolo karena dia adalah ikon Milan,” kata Ibrahimovic dikutip dari Football Italia.
“Saya bangga bahwa orang-orang ingin melihat saya kembali ke Milan dalam peran lain,” lanjutnya.
“Milan tetap berada di hati saya, pengalaman yang saya miliki dengan klub ini tetap membekas dalam diri saya," akunya.
AC Milan mengambil risiko dengan memecat Maldini dan Massara, tetapi Arrigo Sacchi menganggap strategi yang diambil oleh Cardinale juga memiliki kebenarannya.
Ia melihat bagaimana manajeman baru Milan membuat keputusan untuk mendatangkan Loftus-Cheek dari Chelsea sebagai pengganti Tonali yang akan pergi ke Newcastle dengan nilai transfer lebih dari €70 juta.
Menurut Arrigo Sacchi, fans Milan sebaiknya memberi mereka kesempatan direktur baru untuk bekerja dan kemudian menilai hasilnya.
Sacchi juga berpendapat bahwa Loftus-Cheek adalah pemain yang kuat secara fisik dan memiliki mobilitas yang sangat penting dalam sepakbola modern.
Pengalamannya di level internasional juga dapat membantu perkembangan tim.
AC Milan juga sedang dalam negosiasi dengan Chelsea untuk transfer Christian Pulisic, rekan setim Loftus-Cheek.
Sacchi mengakui keputusan AC Milan untuk memecat Maldini dan Massara akan menimbulkan resiko, tetapi strategi klub untuk membangun tim dengan memperhatikan keseimbangan keuangan adalah langkah yang tepat.
Menurut Sacchi, memiliki ide dan proyek yang berarti jauh lebih penting daripada hanya mengandalkan uang, karena selalu ada klub yang lebih kaya yang dapat menggoda para pemain Anda.
“AC Milan mengambil resiko berpisah dengan Paolo Maldini dan Frederic Massara,” ucap Sacchi.
“Saya akan puas dengan gelar Serie A dan semifinal Liga Champions dua tahun lalu karena investasi tidak tinggi,” tuturnya.
“Sekarang mari kita lihat apa yang bisa mereka bangun dengan mengawasi buku keuangan, itu strategi yang benar,” lanjut mantan pelatih Milan dan Italia itu.
“Menang dengan membuat hutang itu seperti menipu bagi saya,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: