Mantan Kiper AC Milan: Pemecatan Maldini Bukti Romantisme Klub Serie A Sudah Mati
Paolo Maldini bersama Cesare Maldini -Tangkapan Layar Instagram @paolomaldini-
“Berdasarkan budaya, orang Amerika atau China hanya bertindak dengan cara ini, untuk mencari cara pengembalian yang efektif,” ulasnya.
“Sulit untuk memikirkannya seperti ini, tetapi inilah substansinya,” terangnya.
Mantan penjaga gawang cadangan AC Milan pada musim 1997-98 itu merasa pemecatan Maldini menunjukkan pemilik baru ini tidak memiliki perencanaan yang jelas di masa depan.
“Tidak dapat dikatakan bahwa Maldini melakukan pekerjaan dengan buruk. Dari pasca-pandemi, manajemen teknis bekerja dengan baik setelah meraih Scudetto,” ulasnya.
“Ada kesalahan, itu benar, tapi siapa yang tidak salah? Aku tidak akan pernah menyuruhnya pergi. Hanya orang yang pernah mengalaminya yang mengetahui ruang ganti,” terangnya.
“Perusahaan merencanakan masa depan, dan apa yang terjadi kemarin bukanlah bagian dari perencanaan,” sesalnya mengulas pemecatan Paolo Maldini.
Setelah kepergian Maldini, pemilik AC Milan nampaknya akan merubah struktur Rossoneri dengan menghilangkan peran Direktur Teknis dengan memberikan keleluasaan lebih besar kepada pencari bakat Geoffrey Moncada dan pelatih Stefano Pioli.
Mereka berdua nantinya yang akan merumuskan pemain mana yang akan direkrut di bursa transfer dengan persetujuan CEO Giorgio Furlani.
Namun, pemecatan Paolo Maldini mendapat tanggapan sinis dari Christian Panucci.
Mantan pemain AC Milan ini menganggap tidak akan ada yang bisa menggantikan Paolo Maldini dan meramal Rossoneri akan mengalami banyak momen sulit musim depan .
“Paolo memiliki tanggung jawab besar sebagai mantan kapten. Mungkin di sisi lain tidak ada keinginan untuk berkembang seperti Maldini dan Massara,” ucapnya kepada Sportmediaset.
“Saya merasa jijik dan menyesal, saya pikir masa-masa sulit akan datang untuk Milan,” pungkasnya dikutip dari MilanNews.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber