Aktivis Lingkungan Hadang Rencana AC Milan dan Inter Milan Bangun Stadion Baru
Ilustrasi Stadion San SIro-Tangkapan Layar Instagram -
Namun sejak angsuran pertama hingga sekarang, tidak satu pun dari tiga cicilan sebesar
€8 juta yang sudah jatuh tempo sepanjang musim 2022-23 telah dibayarkan.
Menurut laporan keuangan yang dirilis oleh Inter Media and Communication, Inter Milan juga belum menerima bonus yang telah disepakati senilai €1,25 juta yang harus dibayar dalam dua kali cicilan.
Inter Media and Communication kemudian merilis pernyataan tentang gagal bayar DigitalBits tersebut.
"DigitalBits belum membayar biaya dasar €24 juta selain belum membayar bonus hingga saat ini dengan jumlah total €1,25 juta,” bunyi pernyataan resmi tersebut dikutip dari Football Italia.
“Kami memahami bahwa krisis dalam industri cryptocurrency yang memburuk selama kuartal kedua tahun 2022, telah memengaruhi kemampuan klien untuk memenuhi kewajibannya secara signifikan,” lanjutnya.
Dampak gagal bayar DigitalBits membuat Suning Group, pemegang saham mayoritas Inter menyuntikkan dana segar sebesar €10 juta lagi ke klub.
Namun, dana segar sebesar €10 juta itu berasal dari pinjaman €300 juta dari Oaktree Capital Management.
“Pada 22 Februari 2023, pinjaman pemegang saham baru sebesar €10 juta telah diterima dari Grand Tower,” rilis resmi Inter Milan saat itu.
Grand Tower sendiri merupakan salah satu perusahaan induk milik Suning yang mengendalikan Inter Milan.
Tetapi, kasus yang sama tidak terjadi kepada AS Roma yang juga disponsori oleh DigitalBits.
Tidak ada alasan bahwa perusahaan Blockchain tersebut telah gagal membayar ke Giallorossi musim lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: