Barang Enak

Barang Enak

--

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 26 Januari 2023: Brandon Assamariyyun

Fa Za

Baca google translate cukup sekali, baca "Abah translate" harus tiga kali...heheheee

Mirza Mirwan

Dalam relasi sosial memang seharusnya kita tidak boleh membuat "garis demarkasi" antara 'kita" dengan "mereka" hanya karena beda agama, beda suku, beda ras dan perbedaan lainnya. Apalagi hanya sekadar perbedaan pilihan cagub atau capres.

Fa Za

Cerita ttg orang Samaritan menggambarkan ada orang terluka parah di pinggir jalan, seorang pastur lewat tanpa menolong, seorang rohaniwan lewat tanpa menolong, namun seorang Samaritan (orang biasa) justru memberi pertolongan.  Kisah ini memberi makna bahwa berbuat baik terhadap sesama tidak harus selalu dikaitkan dgn agama. Menolong orang lain tdk perlu dicarikan dalil-dalilnya dari ajaran agama, tapi cukup dengan akal yang sehat (common sense) sebagai sesama manusia.

Denny Herbert

Adalah hal yg umum di usaha keluarga di Amerika (keturunan Asia) mempekerjakan keluarga sendiri sebagai karyawannya.. Kebanyakan pemilik motel dimiliki oleh keturunan India jadi jangan kaget kalau dari kasir sampai yg bersih2 isinya keluarga dari India. Kalau keturunan korea biasanya di liquor. Bisnis medi/pedicure oleh keturunan Vietnam Potong rumput dari keturunan Mexico.. ini typical artinya sebagian besar begitu tapi tidak mesti juga.. Nah menurut perusuh ini: KEBERANIANnya si Brandon Tsai adalah dari rasa KEPEMILIKANnya juga terhadap Ballroom Lay-lay ini. Jangan sampai 'piring nasi' keluarga dirusak, lebih baik dilawan... apalagi yg dilawan mungkin terlihat lebih lemah.. naiklah hormon aldenarlin untuk melaWAN dan bisa jadi jadi pahlaWAN. Dan bisa membongkar kasus ini lebih cepat... BRAVO BRANDON TSAI

Gianto Kwee

Respon Fight-or-Flight, Kalkulasinya dengan bilangan "Binary" dan waktu yang dibutuhkan hitungannya adalah Detik, Salam Bung Liang, 

Liáng - βιολί ζήτα

Respons alami setiap orang terhadap bahaya pada umumnya akan melibatkan Amigdala yang berperan dalam memproses ketakutan. Selanjutnya Amigdala akan mengaktifkan sistem saraf dan mengirimkan sinyal rangsangan ke area Hipocampus dan Korteks Prefrontal. Semua proses tersebut terjadi hanya dalam hitungan detik dan memicu Respon Fight-or-Flight. Respon Fight-or-Flight inilah yang berperan untuk melindungi atau menyelamatkan seseorang jika ada ancaman atau bahaya yang nyata. Orang tersebut mungkin akan bersiap untuk melawan bahaya yang membuat dirinya takut (Fight) atau melarikan diri dari ancaman tersebut (Flight). Respon Fight-or-Flight ini juga akan merangsang jantung, paru-paru dan kelenjar adrenal, untuk bekerja lebih cepat berkaitan dengan dorongan untuk mengambil tindakan Fight or Flight tersebut.

Mirza Mirwan

"Sudah lihat video pembacaan nota pembelaan penasehat hukum Bharada E, Pak?" tanya Mas Lurah, tetangga saya, ketika melintasi serambi masjid usai Subuh tadi. "Belum, Om," sahut saya -- saya memang selalu memanggilnya "Om" untuk membahasakan anak saya. "Kenapa, sih?" tanya saya balik. "Ah...nggak, hanya mikir, kenapa dulu Pak Mirza kok nggak jadi lawyer saja!" "Lho, njuntrungnya kok ke situ. Apa hubungannya?" "Kemarin itu di komentar Disway, Pak Mirza kan menyebut kalimat bahasa apa itu, waktu para komentator ribut soal tuntutan 12 tahun penjara untuk Bharada E. Lha, di pembelaan penasehat hukum Bharada E, kalimat yang Pak Mirza sebut itu juga disebutkan." Mas Lurah masih ngomong banyak ketika melintasi halaman masjid, tetapi saya malah mencari-cari kalimat apa yang katanya pernah saya sebutkan di komentar itu. "Maksud Om tadi apakah adagium 'Actus non facit reum nisi mens sit rea?'" tanya saya setelah keluar dari gerbang masjid. "Nah, itu, Pak. Itu sebenarnya bahasa apa sih, Pak?" "Bahasa Latin, Om. Tetapi adagium itu semua orang yang pernah belajar ilmu hukum pasti tahu." "Berarti Pak Mirza dulu juga pernah kuliah di Fakultas Hukum?" "Nggak pernah. Hanya kebetulan saya suka membaca buku-buku hukum yang dibawa pulang Tifa. Dan saya juga punya Kamus Latin-Inggris." "Memang enak, ya, kalau suka membaca dan punya banyak bahan bacaan. Nggak gampang bingung kayak saya. Membaca Perda saja suka pusing."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: