AC Milan vs Inter Milan 3-0: Malam yang Menyedihkan Bagi Milanisti
Ekspresi kesedihan Theo Hernndez setelah kalah telak dari Inter Milan -Tangkapan Layar Instagram AC Milan-
Usai turun minum, AC Milan membuat awal yang lebih baik untuk mengejar gol dan membuka kembali pertandingan.
Tembakan Bennacer dari jarak jauh dan upaya Leao yang masih melambung di atas mistar, menit ke-64 Pioli memilih untuk melakukan tiga pergantian dengan Kjaer, Brahim Diaz dan Messias masuk menggantikan Pierre Kalulu, Charles De Ketelaere dan Divock Origi.
Tetapi, semua harapan untuk bangkit pupus pada menit ke-77 saat Inter Milan mencetak gol ketiga melalui Lautaro Martinez.
Dua perubahan terakhir terjadi setelah itu, Ante Rebic dan Sergino Dest masuk menggantikan Calabria dan Giroud.
Namun pada akhirnya itu tidak akan membuat perbedaan, karena Inter Milan bermain dengan nyaman untuk memberi kekalahan menyakitkan bagi Rossoneri.
Seusai pertandingan, Simon Kjaer langsung meminta maaf kepada para penggemar saat berbicara kepada media.
“Kami memulai dengan buruk, kemudian menjadi sulit. Mereka bagus dalam apa yang mereka lakukan, tapi malam ini kami tidak menurunkan performa yang seharusnya,” kata Kjaer dikutip dari SempreMilan.
“Kami harus melihat ke belakang, dan meminta maaf kepada para penggemar. Kami harus menganalisis permainan ini dan kemudian memulai lagi, tidak ada waktu tetapi permainan ini menyakitkan,” akunya.
Kjaer juga meminta pemain muda AC Milan untuk tumbuh lebih cepat dan bersikap selayaknya orang dewasa.
“Narasi pemain muda sudah berakhir. Kami harus tumbuh dewasa dan bertanggung jawab, kami belum menempatkan identitas kami dan kami harus belajar,” tegasnya..
“Itu adalah malam yang berat, terutama secara mental, tetapi saat-saat ini kami harus menemukan identitas kami,” lanjutnya.
Sedangkan pelatih Stefano Pioli mengakui kekalahan ini sangat menyakitkan setelah AC Milan dibantai Inter Milan 3-0 di Supercoppa Italia.
“Kami tidak memiliki penmpilan babak pertama yang setara untuk pertandingan seperti ini. Kami mencoba untuk bangkit dengan awal yang baik di babak kedua, tetapi kemudian memudar lagi,” tuturnya.
“Kami tidak terbiasa melakukan kesalahan ini, kami tidak memiliki momen terbaik secara mental dan harus berbuat lebih banyak dan berbuat lebih baik,” jelasnya.
“Satu-satunya cara yang kami ketahui: bekerja lebih baik untuk menaikkan level kami,” tekadnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sempremilan