Taktik Aneh Pelatih Monza Saat Menahan Imbang Inter Milan 2-2: Striker Pencetak Gol Dijadikan Bek Kanan

Taktik Aneh Pelatih Monza Saat Menahan Imbang Inter Milan 2-2: Striker Pencetak Gol Dijadikan Bek Kanan

Patrick Ciurria, striker pencetak gol Monza yang menjadi bek kanan-Tangkapan Layar Instagram AC Monza-

Raffaele Palladino membuat perbedaan besar untuk Monza sejak mengambil alih sebagai pelatih kepala setelah dipromosikan dari peran tim yunior.

“Saya memiliki ide yang jelas sejak awal dan mencoba menularkannya kepada para pemain dengan cara yang sangat sederhana,” ungkapnya.

Taktik aneh pelatih Monza saat menahan imbang Inter Milan 2-2 juga terbukti berhasil, Raffaele Palladino merotasi posisi Patrick Ciurria, striker pencetak gol dijadikan bek kanan.

 

“Dia mulai sebagai penyerang hari ini, tetapi mengakhiri permainan sebagai bek kanan. Saya memiliki beberapa pemain yang sangat cerdas yang beradaptasi dengan berbagai situasi,” ujar Raffaele Palladino. 

“Saya tidak suka mengatur pemain dalam satu peran, saya melihat karakteristik mereka dan melihat apa yang bisa mereka lakukan,” jelasnya. 

“Sebagai seorang pelatih, penting untuk tidak memberikan terlalu banyak referensi kepada lawan untuk dijadikan fokus, jadi kami sering memindahkan pemain ke posisi yang berbeda,” paparnya.

Ada pemandangan yang akrab di tribun ketika Adriano Galliani betreiak dan melakukan perayaan liar saat Monza menyamakan kedudukan di menit akhir.

“Itu terlihat seperti Galliani di masa lalu ketika saya menonton Milan bermain. Saya harus berterima kasih kepada Galliani dan Silvio Berlusconi, karena mereka menunjukkan kepercayaan pada saya dan benar-benar bersemangat tentang sepak bola,” akunya.

Disisi lain, Simone Inzaghi sangat marah atas insiden yang terjadi saat Inter unggul 2-1, gol Francesco Acerbi dianulir karena wasit menganggap ada pelanggaran yang dilakukan Roberto Gagliardini.

Namun,dalam tayangan ulang, Gagliardini tidak melakukan doronga, kedua pemain Monza tersandung satu sama lain, tetapi karena wasit sudah meniup peluit  sebelum terjadinya gol, VAR tidak dapat mengintervensi karena tidak memenuhi syarat sebagai gol yang dianulir.

“Saya mendengar peluit ditiup ketika bola sudah di udara, jadi kami tidak terlalu khawatir. Aturannya jelas, jika peluit berbunyi sebelum bola masuk, maka itu bukan gol yang dianulir,” ulas Palladino. 

“Secara umum, saya tidak suka berbicara tentang keputusan wasit, mendukung atau menentang, karena seperti pelatih atau pemain yang bisa membuat kesalahan, wasit juga bisa. Itulah yang membuat sepak bola menjadi permainan yang indah,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: football italia