Tunggu Ahli

Tunggu Ahli

--

Saat gempa terjadi, 21 November jam 13.21, Fadil akan berangkat kerja. Tapi anak keduanya rewel. Si anak tidak mau sekolah. Jam segitu seharusnya si anak masuk sekolah agama. Lokasi sekolah itu di sebuah rumah ustad yang hanya selisih tiga rumah dari rumah retaknya. 

Si anak sekolah TK pagi hari, lalu sekolah agama sore hari.

"Hari itu ia tidak mau sekolah sore. Rewel. Minta ikut saya pergi ke kantor," ujar Fadil. Maka si anak diajak muter-muter dulu. Bersama ibunya. Di tengah jalan terjadilah gempa. Ia bergegas membalik mobil. Pulang. Dari luar rumahnya terlihat utuh. Ia lihat rumah ustad yang untuk sekolah agama itu runtuh. Empat murid meninggal di dalam reruntuhan. Jumlah itu mestinya lima kalau si anak tidak rewel.

Saya melewati reruntuhan itu menuju ladang kacang yang sudah jadi kebun tenda. 

Hari sudah hampir pukul 9 malam. Hujan masih terus turun renyai-renyai. Suara orang salawatan datang dari dalam sebuah tenda. Hanya suara salawat nabi itu yang memecah kesunyian malam. Selebihnya gelap. Senyap. Basah. Udara dingin. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 8 Desember 2022: Arek Kesel

alasroban

Di Dunia musik nampaknya trendnya begitu. Lagu dari berbagai daerah di ciptakan begitu pesatnya. Sementara artist ibu kota semakin tak terdengar kayanya.

Impostor Among Us

Dalam bahasa daerah itu sering sering sekali terdapat rasa bahasa yang tidak dapat diterjemahkan oleh bahasa nasional. Majaz-majaz di bahasa daerah terasa lebih kaya dan padat makna. Ini baru kesimpulan saya saja yang bukan ahli di bahasa daerah saya. Masih banyak perbendaharaan kata yang tidak terwariskan dengan benar dari bahasa leluhur saya di Sumatera sana. Apalagi bahasa Jawa. Saya yakin sangat kaya. Sudah benar pilihan Bayu ini. Lanjutkan!

Thamrin Daffan

Berangkat dari rasa kesal. Kemudian berbuat segala sesuatu yang aneh bin ajaib. Tujuannya agar dilirik orang. Sesuatu animasi yang biasa bisa saja : lewat. Bisa jadi itulah pola pikir Mas Bayu yang berhasil men skak mat. Ibarat main catur maka skak mat menggulingkan raja bisa di defenisikan menghancurkan peradaban usang. Kreativitas Mas Bayu dilandaskan penciptaan keanehan Itulah dicari masyarakat yang sudah bosan disuguhkan film atawa sinetron keluarga beraroma ghibah. perselingkuhan. Film Bahasa jawa its oke super sukses. Kalau boleh saran kenapa tidak sesekali membuat film berbahasa Minangkabau. Pasti seru disana banyak pepatah petitih pembelajaran kehidupan yang pasti menarik bila "dipegang" Mas Bayu . kalau tuan pergi ke medan / bawakan kami durian ucok / saksikan karya fi.m jawa "edan" / pasti perut tuan seperti di kocok / Salamsalaman saksikan karya film berbahasa jawa /

Kliwon

Monitor om Jo Neka.. Kita² tetap istiqomah aja di jalur bahasa kalbu, bahasa cinta & bahasa tubuh. Khidmat dalam kehangatan & khusuk dalam keberisikan. Karena bahasa tubuh lah, dunia yang dulu sepi jadi penuh sesak & ramai.

Leong putu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: