Peluang dan Tantangan Lulusan Ekonomi Syariah di Dunia Industri

Peluang dan Tantangan Lulusan Ekonomi Syariah di Dunia Industri

Forum Grup Discusion tentang Peluang dan Tantangan Lulusan Ekonomi Syariah di Dunia Industri.-Foto:istimewa/dokunsil-

KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Sinergi antara kampus dan stakeholders dengan  mendekatkan budaya dunia kerja kepada mahasiswa menjadi salah satu kunci kesuksesan para alumni.

Program magang Kampus Merdeka dapat menjadi solusi mempersiapkan mahasiswa menuju dunia industri dengan lebih baik.

Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan Public Hearing untuk mendengar masukan para stakeholders pada hari Senin 28 November 2022. 

Acara ini mengusung tema “Peluang dan Tantangan Lulusan Ekonomi Syariah” dengan tujuan untuk lebih mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan dapat bersaing di dunia industri. Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Siliwangi yaitu Dr. Asep Suryanto dan dimoderatori oleh Agus Ahmad Nasrulloh, M.E.Sy. selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah dengan pemantik Dr. Hj. Lina Marlina, S.Ag., M.Ag. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi.

BACA JUGA:Kaldu Sari Nabati Buka Lowongan Kerja Terbaru untuk Pendidikan Minimal SMK dan Penempatan di Majalengka

Acara ini mengundang para stakeholders baik dari sektor pemerintahan dan regulator, organisasi masyarakat, lembaga keuangan syariah maupun praktisi dan juga para alumni yang telah berkarya serta perwakilan mahasiswa. Para stakeholders yang hadir antara lain dari DPRD Kota Tasikmalaya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Syariah Indonesia Tasikmalaya KC A.Yani, PT BPRS Al-Madinah Tasikmalaya.

BAPPEDA Kabupaten Tasikmalaya, BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya, DT Peduli Tasikmalaya, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Tasikmalaya, Pengurus Gabungan Pengusaha Bordir Tasikmalaya (GaPeBTa), Owner Mukena Yumna, dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Tasikmalaya.

Peluang ekonomi syariah masih terus terbuka, karena Indonesia memiliki mayoritas penduduk Muslim dan ditargetkan menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah dunia. Namun demikian, pengembangan ekonomi syariah masih memerlukan usaha yang optimal dari seluruh pihak.

Salah satu hal yang menghambat perkembangan ekonomi syariah saat ini adalah rendahnya literasi masyarakat termasuk para SDM yang ada di sektor formal atau pemerintahan. Peningkatan sosialisasi dan literasi terkait ekonomi syariah perlu dilakukan secara masif dan optimal dengan sinergi lintas sektoral.

BACA JUGA:Tingkatkan Fungsi DPRD, Memastikan Kebijakan yang Dibuat Dirasakan Manfaatnya oleh Masyarakat

Sebagai daerah yang memiliki tingkat religiusitas tinggi dan banyaknya pondok pesantren, Pemerintah Tasikmalaya sangat terbuka terhadap masukan dan juga saran dari para sivitas akademik untuk berkontribusi pada pengembangan ekonomi syariah di Tasikmalaya.

Berdasarkan FGD yang dilakukan, para stakeholders sepakat bahwa peningkatan softskill terutama komunikasi dan kegigihan dalam melaksanakan setiap tugas adalah hal yang sangat diperlukan dalam memasuki dunia kerja.

Program magang kerja tidak cukup jika dilakukan hanya satu bulan, perlu waktu tiga hingga enam bulan agar mahasiswa dapat memahami ekosistem dunia kerja dan lulus magang dengan membawa bekal keilmuan yang komprehensif.

Lulusan ekonomi syariah dapat berkarya di berbagai sektor industri, karena tidak semua lulusan akan terserap sesuai dengan bidangnya. Oleh karena itu, para mahasiswa perlu juga dibekali dengan berbagai keilmuan lain dan softskill yang akan bermanfaat pasca lulus nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: