Bukan Dinasti

Bukan Dinasti

--

Saya prihatin -- maaf, tanpa maksud menjadi epigon Pak SBY -- dan juga malu ketika sebelum Dhuhur tadi membaca berita di portal South China Morning Post: " 'Let's destroy It: backlash after Indonesian group targets quake victim tents". Saya sudah membaca berita tentang kelompok ormas yang melepas tulisan di tenda yang disumbangkan sebuah gereja itu. Dalam hati saya juga mengecamnya. Tenda itu akhirnya bocor. Pengungsi yang tinggal di tenda itu yang uring-uringan gegara ulah kelompok yang merasa jadi pemegang kunci surga itu. Idealnya, memang sumbangan untuk korban bencana tak perlu menyertakan atribut penyumbang. Tetapi, memang, penyertaan atribut juga diperlukan untuk transparansi dalam pertanggungjawaban kepada, dalam hal ini, jamaat gereja tersebut. Ini lho, bukti tenda yang kita sumbangkan. Kalau pencantuman atribut tersebut dimaknai sebagai cara menggaet korban gempa beralih keyakinan, wah...terlalu naif itu. Di Solo, tiap Ramadhan, ibu-ibu jamaat gereja menyediakan nasi bungkus gratis untuk buka puasa selama sebulan penuh. Ibu-ibu itu melakukannya semata-mata karena empati kepada umat muslim yang ketika seharian perut kosong tetap beraktivitas seperti biasa. Bukan agar mereka yang menerima nasi bungkus terpikat untuk menjadi pemeluk Kristiani. Dan perusakan tenda itu kini diberitakan media luar. Padahal orang luar mengenal kita sebagai bangsa yang toleran, bersebab kita terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama. Saya prihatin. Dan malu

Nimas

Pak mirza bijak, tutur katanya santun,tulisannya tertata.Menjelaskan sesuatu sesuai matan tulisan abah tanpa bermaksud menggurui, Terkadang di dalamnya ada nasehat tanpa melukai. Andai tdk ada CHD tak mungkin sy bisa membaca tulisan beliau, termasuk tulisan/komentar pembaca setia yg lain. Semuanya sy dptkan gratis. 

munawir syadzali

Kalah Rupo, Menang Dungo Kalah Duit, Menang Wirid Kalah Pangkat, Menang Tirakat Kalah Kabeh? Komen Disway wae. Melu2 rusuh, ben ketok pinter

EVMF

Insurance Fraud atau Penipuan Asuransi adalah tindakan yang dilakukan untuk menipu proses asuransi untuk mendapatkan suatu keuntungan finansial yang bukan menjadi haknya. Klaim Penipuan Asuransi telah ada sejak awal asuransi sebagai perusahaan komersial dengan beragam penipuan di-hampir semua bidang asuransi dengan tingkat keparahannya yang beragam. Insurance Fraud biasanya dibedakan antara Hard Fraud dan Soft Fraud. Hard Fraud atau Penipuan Berat adalah ketika seseorang dengan sengaja merencanakan untuk mengklaim asuransi dengan nilai sangat besar dan biasanya melibatkan jaringan yang disebut sebagai Cincin Kriminal. Soft Fraud atau Penipuan Lunak, terkadang disebut juga sebagai Penipuan Oportunistik. Jenis klaim asuransi ini sangat umum terjadi dengan sedikit membesarkan nilai klaim yang sah. Insurance Fraud atau Penipuan Asuransi lebih sulit di-deteksi, tidak seperti kejahatan yang terlihat seperti perampokan. Diduga kuat Insurance Fraud atau Penipuan Asuransi yang terdeteksi jauh lebih rendah daripada jumlah yang sebenarnya terjadi.

Johannes Kitono

Hari ini Alvin Ukraina, sambungan kemarin yang Alvin Kuya. Kalau mau cover both side besok seharusnya Juristo Rusia.Atau Juristo Pontianak karena nginap disana. Setelah sempat melayang layang sebelum mendarat di Bandara Supadio. Dalam permainan tenis ganda beda kelamin ada teori yang berlaku universal. Untuk meraih kemenangan. Fokus dan tembak yang lemah, umumnya pasangan wanitanya. Ketika teori ini diterapkan ditenis pernah kecele juga. Kenapa ? Ternyata pasangan cewek lawan adalah Utami, ex pemain nasional. Jadi seperti menembak tembok saja, bolanya balik terus. Juristo mungkin terapkan teori tsb. Hajar terus Alvin mumpung ybs masih ditahan.Tentu tidak leluasa bagi Alvin membela diri. Sebelum melawan tembok sebaiknya Perang Law Firm ini segera diakhiri. Membuka aib masing masing di publik bukanlah tindakan yang bijaksana. Apalagi ikut serta mendistribusikannya.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait