Kesal, Ilkay Gundogan Sebut Gol Kemenangan Jepang Salah Satu yang Termudah dalam Sejarah Piala Dunia
Ilkay Gundogan saat mencetak gol pertama untuk Jerman-Tangkapan Layar Twitter FIFA World Cup-
"Sule membiarkan Kaoru Mitoma kesempatan untuk masuk dan memberi umpan. Goretzka tidak berlari sampai ke sana setelah itu dan kemudian berhenti,” lanjutnya.
"Saya tidak suka itu. Ini tidak baik. Ini sangat, sangat buruk. Tentu, bola kemudian dibelokkan ke Doan, tapi saya tidak menyukai perilakunya sebelumnya,” kecamnya.
"Itu tidak cukup baik untuk seorang bek seperti Sule. Itu adalah kesalahan defensif yang klasik dan sangat serius," sesal Bastian Schweinsteiger.
Schweinsteiger lalu menyarankan Niklas Sule seharusnya lebih sadar akan posisi bek tengah Antonio Rudiger dan Nico Schlotterbeck.
Senada dengan Bastian Schweinsteiger, sesama pakar dan mantan pemain internasional Jerman, Sami Khedira setuju, dan menyebut "Itu kesalahan yang sangat mencolok.”
"Sebagai full-back, Anda harus selalu melihat bek tengah untuk orientasi," tutur Sami Khedira.
Kekalahan dari Jepang, bahkan membuat Hansi Flick menjelaskan bukan karena dukung kaum pelangi, Jerman kalah dari Jepang.
Menghadapi Jepang, Jerman terlihat lebih fokus mereka pada kampanye tentang OneLove sebagai bentuk dukungan terhadap kaum pelangi.
Kapten Die Mannschaft, Manuel Neuer yang sebelumnya ‘keukeuh’ tidakjadi mengenakan ban kapten OneLove, yang mempromosikan "penyertaan dan mengirim pesan melawan diskriminasi dalam bentuk apa pun".
Neuer gagal memakai ban kapten settelah diancam dengan sanksi kartu kuning oleh FIFA.
Sebaliknya, para pemain Jerman berbaris untuk foto tim sebelum pertandingan mereka dengan tangan menutupi mulut, menyebut FIFA "menolak suara kami".
Sebagian besar perhatian seputar pertandingan tertuju pada hal ini, saat pelatih Jerman ditanya apakah protes mereka berkontribusi pada tampilan di bawah standar, Hansi Flick membantahnya.
"Tidak. Kami tidak mencari alasan. Itu akan terlalu mudah,” ungkapnya.
"Saya mengatakannya sebelum pertandingan, Jepang memiliki tim yang kuat, pemain hebat dengan teknik bagus, taktik bagus. Mereka terlatih dengan baik dan mereka menunjukkan kekuatan mereka hari ini. Mereka bermain sangat efisien,” kata Hansi Flick.
"Saya ingin melihat itu dari tim saya, tapi kami tidak bisa membuat alasan. Kami membuat terlalu banyak kesalahan," akunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber