Thomas Muller: Jerman Pantas Menerima Kekalahan Konyol dari Jepang

Thomas Muller: Jerman Pantas Menerima Kekalahan Konyol dari Jepang

Pemain Jepang merayakan kemenangan bersejarah atas Jerman -Tangkapan Layar Twitter FIFA World Cup-

“Setelah jeda, kami tidak memiliki aliran permainan seperti itu lagi, tidak bermain dengan kepercayaan diri yang kami miliki di babak pertama,” ulasnya.

"Itu sedikit lebih sulit karena mereka memulai dengan tempo lebih tinggi, tapi kami masih harus bermain dengan baik," ujarnya.

Kekalahan Jerman adalah yang pertama setelah mencetak gol pembuka dalam pertandingan Piala Dunia sejak kekalahan mengejutkan di perempat final dari Bulgaria di turnamen 1994, mengakhiri 25 pertandingan tanpa kekalahan.

Hansi Flick sekarang harus berusaha untuk membawa Jerman bangkit kembali melawan pasukan Luis Enrique di pertandingan berikutnya, untuk menghindari tersingkirnya di babak penyisihan grup secara berturut-turut.

Kekalahan Jerman mirip seperti partai Arab Saudi lawan Argentina, memimpin terlebih dahulu 1-0 melalui penalti Ilkay Gundogan pada menit ke-33, Jerman masih terus mendominasi permainan ditambah gol yang dianulir VAR.

Sayangnya, Jerman kurang garang di depan gawang dan membiarkan setiap peluang menghilang, membiarkan pintu terbuka bagi Jepang.

Jepang ikuti jejak Arab Saudi, membalikkan keadaan dengan cepat, pertama melalui gol Ritsu Doan untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Kemudian gol Takuma Asano memastikan kemenangan bersejarah yang terjadi hanya sehari setelah Arab Saudi mengejutkan Argentina.

Takuma Asano, pencetak gol kemenangan Jepang di laga melawan Jerman merupakan mantan pemain Arsenal, pada tahun 2016 dirinya didatangkan The Gunners saat masih berusia 21 tahun.

Namun, saat itu dia tidak bisa bermain karena izin kerjanya ditolak. Ada aturan di Liga Inggris bahwa pemain yang berasal dari luar Uni Eropa harus memiliki syarat sejumlah penampilan dengan timnasnya.

Jumlah caps Asano belum memenuhi syarat. Jadi, dia tidak bisa bermain di Premier League. Dia keluar dari Arsenal pada tahun 2019 lalu dan musim ini dia bermain bersama klub Bundesliga, VfL Bochum.

Dikalahkan Jepang 2-1, mengingatkan saat Jerman sebagai juara bertahan tersingkir di babak penyisihan grup pada Piala Dunia 2018.

Saat itu, Jerman kalah di pertandingan pembuka oleh meksiko 1-0 dan tersingkir di babak penyisihan grup.

Ada kejadian menarik sebelum pertandingan, para pemain Jerman menutup mulut dengan tangan kanan saat foto sebelum pertandingan sebagai protes terhadap FIFA yang melarang mereka menggunakan ban lengan One Love.

“Menolak ban kapten kami sama dengan menolak kami untuk bersuara. Kami mendukung posisi kami,” kata tim Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: beberapa sumber