Pelemahan Rupiah Masih Berlanjut, Jokowi Ingatkan Para Menteri Berhati-Hati Ambil Kebijakan
Presiden Jokowi meminta para menteri dan jajarannya berhati-hati membuat kebijakan yang bisa berpengaruh terhadap ekonomi. Foto:Tangkapan Layar/Youtube/Setpres--radartasik.disway.id
JAKARTA, RADARTASIK.COM - Di tengah berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa hari kebelakang, ternyata Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengingatkan kepada para menteri dan jajarannya untuk lebih berhati-hati dalam ambil kebijakan yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional di tengah situasi global yang makin sulit.
Seperti diketahui hingga penutupan sesi perdagangan pada Senin, 17 Oktober 2022, pukul 16.00 WIB, nilai tukar dolar terhadap rupiah ditutup melemah 61 poin atau 0,39 persen ke posisi Rp15.488 per dolar AS, jika dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya yan mencapai angka Rp15.427 per dolar AS.
Sementara itu pada penutupan perdagangan pada Selasa, 18 Oktober 2022, pukul 16.00 WIB, nilai tukar dolar terhadap rupiah ditutup Rp15.493.
Di sisi lain berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus 4,99 miliar dolar AS pada September 2022, dengan nilai ekspor 24,8 miliar dolar AS dan impor 19,81 miliar dolar AS.
BACA JUGA: Kabupaten Pangandaran Membutuhkan 8 Ribu Pegawai, Tahun Ini Tes PPPK untuk 355 Formasi
Neraca perdagangan Indonesia sampai September 2022 itu membukukan surplus selama 29 kali berturut-turut sejak Mei 2020.
Dengan demikian neraca perdagangan RI pada Januari-September 2022 mengalami surplus sebesar 39,87 miliar dolar AS dengan surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 58,75 miliar dolar AS, dan defisit neraca perdagangan migas 18,89 miliar dolar AS.
Penegasan Presiden Jokowi
Sementara itu Presiden Jokowi, dalam sidang kabinet paripurna (SKP) yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 11 Oktober 2022 kembali mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk berhati-hati ambil kebijakan yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional di tengah situasi global yang makin sulit.
“Kehati-hatian kita dalam membuat setiap kebijakan betul-betul jangan sampai lepas dari manajemen kita karena memang situasinya betul-betul ini situasi yang luar biasa sulitnya. Sekali lagi, policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati,” ujar Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Bupati Purwakarta Berencana Laporkan 5 Youtuber ke Polda Jabar, Ini Konten yang Jadi Masalah
Untuk itu, selaku kepala negara Jokowi mendorong agar hubungan antarkementerian/lembaga dapat diperkuat dalam menangani urusan perlambatan ekonomi dunia, krisis pangan, energi, dan keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id