PSSI Pastikan Semua Kompetisi Tetap Berjalan, Kecuali Liga 1
Nasib tiket laga Persib vs Persija usai laga ditunda sebagai imbas dari tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang.-Instagram/@persib-
BACA JUGA:Bos Madura United Menuntut Pengunduran Diri Seluruh Pengurus PSSI Buntut Tragedi Kanjuruhan
Melalui akun Twitter pribadinya @susipudjiastuti, Susi menulis.
"Mohon pencerahan, yang benar angka yang mana? beri angka yang sejujurnya dan sebenarnya," ucap Susi Pudjiastuti pada Senin, 3 Oktober 2022.
"Yang sudah meninggal tidak akan kembali walau angka berubah dan tangis kami pun tidak bisa mengoat duka, tapi beri kamu tahu dengan jujur berapa saudara kami yang berpulang sekali ini beritahu kami kebenaranya," lanjut Susi Pudiastuti.
Cuitan Susi Pudjiastuti mendapat 81 komentar, 304 retweet, dan 10854 suka.
Dari data BPPD Jatim pada jam 09.30 WIB, jumlah korban jiwa masih 158, namun pada pukul 10.30 WIB tadi, jumlah korban sudah mencapai 174 orang.
Adapun jumlah korban yang mengalami luka berat sebanyak 11 orang. Sementara yang mengalami luka ringan mencapai 298 orang.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan duka cita yang mendalam atas terjadinya tragedi kemanusiaan yang menewaskan ratusan jiwa di stadion Kanjuruhan Malang, setelah pertandingan Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya.
"Atas nama Kepolisian Negara Republik Indonesia saya mengucapkan rasa duka cita yang sangat mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur dan menyebabkan wafatnya para suporter dan petugas keamanan. #PrayForKanjuruhan," tulis Kapolri melalui cuitannya pada akun twitter @ListyoSigitP, dilihat fin.co.id Minggu, 2 Oktober 2022.
Sedangkan Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut pihaknya masih terus memantau tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 174 orang meninggal dunia.
"Ya (Polri) mengikuti perkembangan di lapangan, Polda Jatim, Kodam, pemerintah daerah, dan lainnya sedang bekerja," tutur Irjen Dedi Prasetyo.
Dedi belum bisa berkomentar terkait tudingan adanya pelanggaran aturan FIFA dalam penggunaan gas air mata.
Dia hanya mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu informasi dari Polda Jawa Timur. "Menunggu informasi lanjut dari Polda Jatim," ungkapnya.
Sementara itu, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengutuk keras penggunaan gas air mata oleh aparat di Stadion Kanjuruhan.
Mereka menyebut negara harus bertanggung jawab soal tragedi kanjuruhan yang menyebabkan ratusan suporter sepak bola tewas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id